Duuhh, Perahu Bantuan Kemenhub Ternyata Bekas, Nelayan Patimban Kecewa

- 22 Desember 2020, 21:05 WIB
Potret Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, yang baru diresmikan.
Potret Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, yang baru diresmikan. /Instagram.com/@ridwankamil

GALAJABAR - Nelayan terdampak Pelabuhan Internasional Patimban Kabupaten Subang yang menerima bantuan perahu dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengeluh.

Pasalnya perahu yang diberikan kondisinya tidak laik pakai karena bekas. Selain itu perahu pun tidak dilengkapi alat tangkap, kondisi mesinnya sudah dimakan usia.

"Kita tidak menolak bantuan itu, Tapi kalau kondisi perahu gini buat apa kami terima. Walaupun bekas minimal 75 persen sehingga masih layak melaut," kata Ketua Koperasi Unit Desa (KUD) Mina Misaya Guna Trungtum, Muhammad Rusdi, Selasa  22 Desember 2020..

Baca Juga: Cegah Lonjakan Covid-19 Saat Libur Natal dan Tahun Baru, Pemprov Jabar Gelar Test Antigen Masif

Bantuan perahu untuk nelayan terdampak Pelabuhan Patimban dari Kementerian Perhubungan, lanjut Rusdi, diberikan saat operasional pertama pelabuhan beberapa hari yang lalu.

Dikatakan, pihaknya merasa kecewa atas pemberian bantuan perahu kepada nelayan terdampak Pelabuhan Patimban tersebut. Jika ditaksir, kelaikan perahu hanya 30 persen.

Badan perahu sudah banyak yang keropos, mesin rusak dan tidak dilengkapi dengan alat tangkap.

Baca Juga: Menteri Kelautan dan Perikanan yang Baru Mengemban Tugas Berat, Harus Dapat Mencuci Piring Kotor

"Buat apa perahu itu diberikan ke kami kalau pada akhirnya tidak bisa dipakai. Lebih baik tidak dikasih sama sekali. Masa sekelas kementerian tidak mampu memberikan perahu baru ke kami lengkap dengan alat tangkapnya. Tapi ironisnya, pihak kementrian sudah melaporkan ke Presiden terkait bantuan perahu ini saat launching beroperasinya Pelabuhan Patimban kemarin," jelasnya.

Satu unit karam

Hal senada diungkapkan Ketua KUD Mina Misaya Guna 2 Genteng Patimban, Johari. Dikatakan, awalnya pihaknya sangat senang jika pemerintah akan memberikan bantuan berupa perahu untuk nelayan sebanyak 5 unit dari Kementrian Perhubungan. Pemberian ini tentunya akan membantu nelayan terdampak Pelabuhan Patimban.

"Tapi sebenarnya perahu yang kami terima itu ternyata rusak bahkan tidak laik  pakai. Sebenarnya tidak apa-apa bekas juga kalau kondisinya masih laik pakai. Tapi ini tidak," ujarnya.

Sebelumnya, lanjut Johari, pihaknya mendapat informasi bahwa para nelayan akan mendapat bantuan perahu sebanyak 5 unit dari pememerintah mulai ukuran 11-26 Gerostone (GT).

Baca Juga: Budi Sadikin, Bankir yang Harus Tuntaskan Masalah Covid-19 dan BPJS

"Tetapi yang ada cuma 4 unit, itu juga keadaannya sudah rusak, sedangkan yang satunya lagi ukuran 26 GT sudah karam di laut ketika akan dibawa ke Patimban," tukasnya.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) telah melakukan soft launching Pelabuhan Patimban secara virtual dari Istana Bogor, Minggu  20 Desember 2020. Ekspor sebanyak 140 mobil dengan menggunakan Kapal MV Suzuka Express milik PT Toyofuji Shipping Co. Ltd dengan tujuan Brunei Darusslam, mengawali beroperasinya pelabuhan tersebut.

Dalam pidatonya, Presiden Jokowi menyatakan, pembangunan Pelabuhan Patimban sebagai proyek strategis nasional (PSN) yang memuiliki peran penting dalam upaya meningkatkan perekonomian di Jawa Barat maupun nasional.

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah