Longsor Cianjur, Ratusan Warga Bertahan di Pengungsian

- 23 Januari 2021, 22:15 WIB
Jembatan gantung penghubung dua desa di Kecamatan Cidaun Cianjur yang putus.
Jembatan gantung penghubung dua desa di Kecamatan Cidaun Cianjur yang putus. /Antara

GALAJABAR -- Ratusan kepala keluarga di Desa Gelarwangi, Kecamatan Cidaun masih bertahan di pengungsian.

Mereka memilih bertahan karena curah hujan masih tinggi dengan intensitas lama sehingga rentan menyebabkan longsor susulan yang terjadi satu hari sebelumnya.

Hal itu disampaikan Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan, Sabtu, 23 Januari 2021. Karena itu, BPBD hanya mengizinkan kaum laki-laki untuk pulang untuk memastikan kondisi rumahnya masing-masing.

Baca Juga: Pangdam III/Siliwangi Instruksikan Dansektor Awasi Pabrik Penghasil Limbah

Namun menjelang malam mereka diminta kembali ke pengungsian guna menghindari hal yang tidak diinginkan, terutama ketika hujan kembali turun.

"Tidak hanya longsor, sejumlah rumah tercatat rusak akibat pergerakan tanah yang melanda Desa Gelarwangi. Longsor menyebabkan jalan utama desa tertutup dan sejumlah ruang kelas SMP Gelarpawitan ambruk, sehingga upaya evakuasi untuk membuka jalan masih dilakukan," katanya.

Ia menjelaskan, seratusan kepala keluarga diungsikan ke tempat yang dinilai aman dari ancaman longsor dan pergerakan tanah seperti masjid, madrasah dan balai desa. Bahkan pihaknya telah mendirikan posko di lokasi pengungsian untuk memudahkan warga mendapatkan logistik dan keperluan lainnya termasuk kesehatan.

Baca Juga: ​​​​​​​Usai Membacakan Puisi pada Inagurasi Biden-Harris, Buku Amanda Gorman Laris Manis

Hingga Sabtu sore, petugas gabungan bersama warga masih berupaya membuka kembali akses jalan yang tertutup longsor dengan menggunakan alat manual karena alat berat sulit menembus lokasi. Pihaknya memperkirakan proses evakuasi akan tuntas esok hari dengan bantuan dari relawan di sejumlah kecamatan terdekat.

"Kita harapkan jalan utama penghubung antar desa dapat dilalui normal esok hari, untuk sore ini sepeda motor sudah dapat melintas, namun pengendara diimbau ekstra waspada karena landasan jalan masih tertutup lumpur bercampur air," katanya.

Sebelumnya BPBD Cianjur, mencatat dua desa di Kecamatan Cidaun, dilanda bencana alam longsor dan angin kencang, sehingga menyebabkan bangunan SMP ambruk dan jembatan gantung putus serta seratusan kepala keluarga diungsikan karena rumah mereka terancam.

Baca Juga: Pemprov Jabar Agendakan Vaksinasi Tahap Kedua Mulai 28 Januari 2021

"Jembatan putus terjadi di Desa Cibuluh Kecamatan Cidaun, jembatan penghubung dua desa, Cibuluh dan Puncakbaru, putus setelah pondasinya ambruk terbawa longsor. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun akses warga menjadi terhambat," kata Irfan Sopyan.

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x