Ini Makna yang Terkandung di Balik Lambang Daerah Kabupaten Cirebon, Wong Cerbon Wajib Tahu

- 27 Januari 2021, 13:42 WIB
Lambang Kabupaten Cirebon
Lambang Kabupaten Cirebon /Pemkab Cirebon



GALAJABAR - Seperti sebagian besar daerah lainnya di Jawa Barat, Kabupaten Cirebon memiliki lambang daerah berbentuk perisai.

Sebagai pelindung, perisai menggambarkan keadaan yang senantiasa aman, tentram dan sejahtera, sebagaimana ungkapan “Selamat Waluya Rahayu Jati”.

Seperti dikutip dari laman resmi resmi Pemkab Cirebon, di dalam perisai terdapat deretan sembilan bintang yang melambangkan Walisanga (Babad Cirebon) Bintang bersudut 5.

Jika dikalikan dengan 9 (jumlah bintang) menjadi 45 menggambarkan tahun kemerdekaan Republik Indonesia.

Baca Juga: Suami Miliki Senpi dan terjerat Narkoba, Penyanyi Nindy Ayunda Jalani Pemeriksaan

Warna bintang kemerahan dengan garis pinggir putih sebagai lambang jiwa susila disertai keberanian.

Gambar padi melambangkan kesuburan di bidang pangan.

Sedangkan 17 butir padi melambangkan tanggal kemerdekaan Republik Indonesia. Warna padi kuning melambangkan jiwa susila.

Kapas melambangkan kemakmuran di bidang sandang. Delapan buah kapas melambangkan bulan kemerdekaan Republik Indonesia.

Baca Juga: Ini Dia Serba-serbi Virus Nipah yang Mulai Khawatirkan Dunia

Warna putih kapas melambangkan jiwa suci, berperilaku adil dan jujur.

Gunung melambangkan keagungan, kebesaran dan keluhuran. Warna biru muda melambangkan jiwa dan berpandangan luas

Golok cabang melambangkan keampuhan dan keteguhan semangat untuk mendobrak kebatilan dan kedholiman.

Warna hitam dengan pamor kuning melambangkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta kesusilaan.

Gambar gapura yang tegak, kokoh dan terbuka bersusun 5 sap berwarna merah bata, dengan garis-garis putih terletak di antara gunung dan laut melambangkan
daerah sebagai pusat penyebaran agama Islam.

Baca Juga: Dulu Gemeteran, Prof Abdul Muthalib Kini Mengaku Lebih Tenang Suntik Jokowi

Termasuk dengan 5 rukun Islam-Nya Daerah yang subur makmur gemah ripah lohjinawi Ciri khasmasyarakat yang berbudaya tinggi, berjiwa gotong-royong dan kokoh menghadapi tantangan dan rintangan.

Kepribadian masyarakat daerah yang terbuka ramah serta penuh toleransi.

Kemudian, laut berwarna biru melambangkan kelapangan dada, berperasaan halus, rendah hati dan berjiwa besar.

Lima buah gelombang melambkan dinamika semangat masyarakat dalam rangka mengamankan dan mengamalkan Pancasila.

Baca Juga: Dulu Gemeteran, Prof Abdul Muthalib Kini Mengaku Lebih Tenang Suntik Jokowi

Pita dengan semboyan “Rame ing Gawe Suci ing Pamrih” sebagaimana motto kesatria yang giat bekerja keras dengan harapan yang suci.

Warna dasar kuning dibelakangi coklat berati keluhuran budi dan berjiwa susila disertai keberanian.

Warna tulisan hitam melambangkan keteguhan Iman.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x