Jika itu diwujudkan, kata Pak Uu, informasi kesehatan masyarakat lebih akurat sehingga pelayanan kesehatannya dapat lebih maksimal.
Ia pun mengimbau RSUD Jampang Kulon untuk intens berkolaborasi dengan pemerintah daerah setempat, termasuk di dalamnya pemerintah kabupaten, pemerintah desa, dan puskesmas.
Baca Juga: Kementerian Pertanian dan POTPT dari Beberapa Daerah Terjun Mengamati OPT di Kabupaten Bandung
“Oleh karena itu, kolaborasi juga dibutuhkan untuk mewujudkan pelayanan kepada masyarakat dengan prima. Ingat tiga hal, digitalisasi, inovasi, kolaborasi,” ucapnya.
Direktur Utama RSUD Jampang Kulon Rochady HS Wibawa mengatakan, sejak dimulai pada tahun 2018 lalu, pembangunan RSUD Jampang Kulon sudah mencapai 30-40 persen dari masterplan yang ada.
“Ada 31 bangunan yang akan kita bangun sesuai masterplan. Dari tahun 2018 sampai 2020 ini baru 9 bangunan terselesaikan. Jadi kira-kira baru 30-40 persen pembangunan yang dilakukan,” ucap Rochady.
Baca Juga: Kala Kapolri Beda Tafsir dengan Jajarannya Sendiri Soal Telegram: Saya Mohon Maaf kepada Media
Adapun pada tahun 2021 ini, Rochady menyebutkan pihaknya akan mengutamakan pembangunan gedung laboratorium dan gedung isolasi khusus guna mendukung pelayanan masyarakat di masa pandemi Covid-19.
“Tahun 2021 ini yang rencananya akan dibangun adalah gedung laboratorium dan gedung isolasi khusus untuk COVID-19,” katanya.***