Baca Juga: Subhanallah, Cahaya Putih Terekam Kamera Sedang Berjalan di Makam Baqi Madinah
Setiawan juga melaporkan, Jabar mengalami perubahan tutup lahan yang sangat drastis selama kurun waktu tahun 2000 hingga 2018.
Perubahan itu antara lain berkurangnya hutan lahan kering primer seluas 300 hektare per tahun, dan hutan lahan kering sekunder seluas 1.224 hektare per tahun.
Kemudian perkebunan seluas 943 hektare per tahun, dan area persawahan berkurang seluas 1.912 hektare per tahun.
Selain itu, permasalahan RTRW Jabar juga diperparah dengan bertambahnya pertanian lahan kering campur seluas 7.444 hektare per tahun.
Baca Juga: Gempa Berkekuatan Magnitudo 6,1 Mengguncang Malang, Getarannya Mampu Menggoyangkan Tiang-tiang
Tak terkecuali pertanian lahan kering seluas 1.901 hektare per tahun, serta pemukiman/bangunan seluas 7.822 hektare per tahun.
Oleh karena itu, Setiawan berharap PP Nomor 43 Tahun 2021 akan dapat menyelesaikan masalah ketidaksesuaian batas daerah.
Termasuk juga soal ketidaksesuaian RTRW Provinsi beserta turunannya, ketidaksesuaian garis pantai, ketidaksesuaian rencana tata ruang laut, serta kelembagaan dan tata ruangannya.
"Kami akan rapat karena inilah permasalahan kami di daerah yang dihadapi saat ini," tandasnya.***