Adhie Massardi Sebut 3 Kejanggalan Baru pada TWK KPK, Netizen: Jadi Ingat 2009

- 6 Mei 2021, 20:20 WIB
Ucapan duka cita dari BEM UI atas meninggalnya KPK.
Ucapan duka cita dari BEM UI atas meninggalnya KPK. /Twitter @BEMUI_Official

GALAJABAR– Eks Juru Bicara (Jubir) Gus Dur, Adhie Massardi turut menyoroti perihal adanya kejanggalan pada Tes Wawasan Kebangsaan Komisi Pemberantasan Korupsi (TWK KPK).

Di dalam TWK KPK, menurut Adhie Massardi, terdapat tiga kejanggalan baru yang belum diketahui masyarakat Indonesia.

Kejanggalan yang pertama, menurut Adhie Massardi, adalah perihal tidak adanya pertanyaan yang merujuk ke identitas bangsa Indonesia.

Baca Juga: Pemkab Bandung Diminta Waspadai Peredaran Daging Sapi Gelonggongan dan Celeng

“Ketika Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dijalankan di KPK gak ada yang tanya: Kebangsaan bangsa mana? Apakah sekarang berlaku dwi kebangsaan, bangsa pencuri, dan bangsa anti pencuri?,” kata Adhie Massardi yang dikutip galajabar dari akun Twitter pribadinya, @AdhieMassardi, Kamis 6 Mei 2021.

Kejanggalan yang kedua, menurut Adhie Massardi, adalah perihal Undang-undang (UU) yang mengatur gelaran TWK KPK.

“Apakah sudah ada UU nya untuk lakukan TWK?,” ungkap Adhie Massardi.

Baca Juga: Riuh Larangan Masuk Gereja, Eks Menteri Agama Ingatkan Pentingnya Saling Menghargai dan Menghormati

Kejanggalan yang terakhir, menurut Adhie Massardi, adalah perihal identitas pembuat modul dan kompetensi TWK KPK.

“Siapa bikin modul tesnya? Kompetensinya?,” jelas Adhie Massardi.

Kemudian cuitannya tersebut menuai beragam komentar dari warganet dimulai dari pernyataan keprihatinan terhadap wajah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi hingga pernyataan yang merujuk pada momen di tahun 2009.

Baca Juga: Hari Pertama Penyekatan, Petugas Gabungan di Exit Tol Cileunyi Putar Balik Ratusan Kendaraan Pemudik

“Semakin buram saja wajah negeri ini, jangan biarkan pendekatan kekuasaan  berjalan kembali mengatur negara,” kata pemilik akun @nrw***.

“Saya jadi ingat tahun 2009, di pelataran gedung KPK, diadakan "malam seni anti korupsi". Sang Sekjen Komite Bangkit Indonesia hadir membacakan sebuah puisi indah,” kata pemilik akun @ros***.

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah