Sebelum Digunakan Tarawih Bupati Bandung Dadang Supriatna, Masjid Besar Solokanjeruk Disemprot Disinfektan

- 7 Mei 2021, 18:11 WIB
Jajaran Dinas Pertanian Kabupaten Bandung saat melaksanakan penyemprotan disinfektan sebagai ikhtiar untuk memutus mata rantai penyebaran pandemi Covid-19 di Masjid Besar  Solokanjeruk, Jumat (7/5/2021).
Jajaran Dinas Pertanian Kabupaten Bandung saat melaksanakan penyemprotan disinfektan sebagai ikhtiar untuk memutus mata rantai penyebaran pandemi Covid-19 di Masjid Besar Solokanjeruk, Jumat (7/5/2021). /Engkos Kosasih/Galajabar/
GALAJABAR - Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Bandung kembali melakukan penyemprotan disinfektan di Masjid Besar Solokanjeruk Kabupaten Bandung, Jumat  7 Mei 2021.
 
Penyemprotan disinfektan dilaksanakan pula  di lingkungan pondok pesantren di Desa Solokanjeruk Kecamatan Solokanjeruk Kabupaten Bandung. 
 
Kabid Sarana Prasarana Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Ir. Yayan Agustian, M.Si., melalui Kasi Perlindungan Tanaman Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Ir. Agus Lukman mengatakan, penyemprotan disinfektan di Masjid Besar Solokanjeruk itu karena  akan dilaksanakan tarawih keliling Bupati Bandung HM. Dadang Supriatna bersama jajaran OPD.
 
 
"Sebelum digunakan tarling Pak Bupati Bandung dan jajaran OPD , lebih awal kita melaksanakan penyemprotan disinfektan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada berbagai pihak yang melaksanakan penyemprotan disinfektan," kata Agus Lukman.
 
Ia mengatakan, penyemprotan disinfektan ini bagian dari ikhtiar untuk memutus mata rantai penyebaran pandemi Covid-19 di Kabupaten Bandung. 
 
"Sampai saat ini, pandemi Covid-19 masih terjadi dan masih bermunculan kasus baru Covid-19. Meski saat ini, di Kabupaten Bandung sudah masuk zona kuning," ungkapnya. 
 
 
Agus menyebutkan, penyemprotan disinfektan juga dilaksanakan di sejumlah masjid yang biasa digunakan salat sunat tarawih maupun salat Jumat.
 
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung drg. Grace Mediana menyatakan, pihaknya sudah  menerima 91.200 vaksin untuk meningkatkan imunitas dan antibodi penerima pemanfaat vaksinasi dalam upaya pencegahan dan memutus mata rantai pandemi Covid-19. 
 
"Kita akan manfaatkan dulu dari vaksin yang diterima itu. Setelah vaksin kembali diterima, akan melakukan penyisiran dengan sasaran orang yang harus divaksin Covid-19 ," katanya. 
 
 
Grace  pun mengungkapkan, pascavaksin  Covid-19, biasanya ada gejala ringan, sedang dan berat.
 
"Di Kabupaten Bandung hanya ada gejala ringan dan sedang setelah divaksin. Kalaupun pun ada dua orang gejala berat, sudah dilakukan penanganan dan kembali sembuh. Itu masyarakat umum. Alhamdulilah untuk nakes (tenaga kesehatan) tak ada dampak pascsaksin," katanya. 
 
Namun berdasarkan pengalaman di daerah lain, ada nakes yang kemudian positif Covid-19 setelah divaksin.  Tapi hal itu tidak sampai mengkhawatirkan karena nakes tersebut imunitas dan antibodi di dalam tubuhnya sudah ada setelah menerima vaksinasi Covid-19. 
 
"Peningkatan kasus di Kabupaten Bandung belum begitu mengkhawatirkan. Tapi perlu diantisipasi. Soalnya dampak kerumunan itu, seperti pelaksanaan salat sunat tarawih, buka puasa bersama dan kerumunan lainnya berdampak pada peningkatan kasus, sehingga harus diantisipasi," tuturnya.
 
 
Grace menuturkan masyarakat silahkan saja melakukan aktivitas sehari-hari tetapi tetap harus memperhatikan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas. 
 
"Masyarakat juga tetap harus taat, patuh dan disiplin serta tidak boleh kendur menggunakan masker. Itu kuncinya untuk tidak terpapar Covid-19," ujarnya.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x