Profesor UI Ingin Ungkap Keganjilan TWK KPK, Sudirman Said: Idul Fitri, Waktu Saling Memaafkan

- 10 Mei 2021, 18:09 WIB
Pakar ekonomi, Prof Emil Salim.
Pakar ekonomi, Prof Emil Salim. /Twitter @emilsalim2010

GALAJABAR– Guru Besar Universitas Indonesia (UI), Emil Salim mengaku antusias untuk mengungkap keganjilan Tes Wawasan Kebangsaan Komisi Pemberantasan Korupsi (TWK KPK).

Hal tersebut, menurut Emil Salim, disebabkan karena masyarakat Indonesia kini masih ramai membahas terkait keganjilan TWK KPK bagi calon aparatur sipil negara atau ASN di KPK.

“Selagi masyarakat ramai mendiskusikan ‘keganjilan ujian kebangsaan (TWK KPK) bagi calon Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan KPK,” kata Emil Salim yang dikutip Galamedia dari akun Twitter pribadinya, @emilsalim2010, Senin 10 Mei 2021.

Baca Juga: Simak Kumpulan Kalimat Mutiara Bernuansa Idulfitri 1442 Hijriah, Cocok Dijadikan Kartu Ucapan Hampers Lebaran

Tidak hanya itu, keganjilan TWK KPK itu semakin nyata, menurut Emil Salim, dengan kompaknya pemerintah Presiden Jokowi dan beberapa partai politik untuk membungkam diri.

“Sangat menarik bahwa tokoh-tokoh pemerintah (pemerintah Presiden Jokowi) dan partai politik membungkam diri,” ungkap Emil Salim.

Menurut Emil Salim, tindakan pemerintah Presiden Jokowi  dan beberapa partai politik tersebut terkesan seperti membenarkan sebuah ungkapan yang menyebut berdiam diri berarti sepakat.

Baca Juga: PKB dan PDIP ‘Ribut’ Soal Bupati Nganjuk Kena OTT KPK, Mustofa: Ini Namanya Tradisi Apa?

“Seakan-akan membenarkan ungkapan: “berdiam diri berarti bersepakat”?,” pungkas Emil Salim.

Menanggapi hal tersebut, eks Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said turut memberikan apresiasi atas antusiasme yang diberikan Emil Salim perihal TWK KPK.

“Prof Emil Salim yth.  Terima kasih sudah mengingatkan kita semua,” kata Sudirman Said yang dikutip Galamedia dari akun Twitter pribadinya @sudirmansaid, Senin 10 Mei 2021.

Kendati demikian, Sudirman Said meminta kepada Emil Salim dan masyarakat Indonesia untuk saling memaafkan atas TWK KPK yang telah membuat polemik dan seraya berkontemplasi agar lembaga-lembaga kontrol seperti KPK dapat berfungsi dengan baik.

Baca Juga: Pencinta Sinetron Wajib Tahu! Berikut Top 10 Rating Sinetron Terbaik di TV, Nomor 1-7 Dikuasai MNC Group

Maka dari itu, Emil Salim menegaskan bahwa apabila KPK tidak dapat bekerja dengan baik, maka apa yang ingin kita harapkan dari bangsa Indonesia.

“Menjelang Idul Fitri, waktu yang baik untuk saling memaafkan, seraya berkontemplasi: ‘bila lembaga-lembaga kontrol tak berfungsi baik, apa jadinya negara ini?’,” pungkas Sudirman Said. ***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x