Network
GALAJABAR - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Majelis Dakwah Islamiyah, H. Deding Ishak mengaku bersedih atas musibah yang dialami H. Ade Barkah, mantan Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jabar.
Saat ini, Ade Barkah sedang menjalani proses hukum atas perkara yang menjeratnya. Deding Ishak berharap apa yang dihadapi Ade Barkah itu segera selesai, diberikan kemudahan dan kelancaran.
"Terus terang saja, saya secara pribadi bersedih atas musibah yang dialami Pak Ade Barkah. Semoga beliau diberikan perlindungan oleh Allah SWT. Termasuk keluarganya diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi cobaan tersebut," kata politisi senior Partai Golkar itu kepada Galajabar, Jumat, 18 Juni 2021.
Baca Juga: Link Streaming Tokyo Revengers Episode 11: Mendadak Terkenal, Mikey Tahu Takemichi Seorang Time Leap
Keprihatinan itu, katanya, sempat diungkapkan langsung kepada H. Tb. Mulyana, selaku Wakil Bupati Cianjur dan Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Cianjur.
"Pak H. Tb. Mulyana yang saya temui Cianjur itu adalah kerabat Pak Ade Barkah. Kedekatan saya dengan Pak Ade Barkah dan Pak Tb. Mulyana seperti kakak adik," katanya.
Deding Ishak mengungkapkan, ia dengan Keluarga Ade Barkah ada historis dalam perjalanan karier politiknya. Sebelumnya, Deding Ishak sempat menjadi anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar asal daerah pemilihan Cianjur dan Kota Bogor hingga tiga periode. Karier politik Deding Ishak itu mendapat dukungan dari keluarga Ade Barkah.
"Bahkan, saya juga pernah berkiprah menjadi anggota DPRD Provinsi Jabar dari Fraksi Partai Golkar dua periode. Saya juga pernah menjadi Wakil Sekretaris DPD Partai Gokjar Jabar ketika Ketuanya Mayjen H.A Nurhaman (alm)," katanya.
Deding Ishak mengungkapkan, sebelum Ade Barkah berperkara, keduanya merupakan sahabat dekat dalam politik memiliki komitmen untuk membesarkan Partai Gokar Jabar. Sehingga, Deding Ishak pun memberikan dukungan pada Ade Barkah menjadi Ketua DPD Partai Golkar waktu itu.
"Pak Ade Barkah juga turut memberikan dukungan kepada saya untuk mencalonkan diri pada Pilkada Bandung 2020 lalu. Namun akhirnya, Partai Golkar menunjuk calon lain," katanya. (Penulis: Engkos Kosasih)***
