Ridwan Kamil Paparkan Aksi Tali Intan di Kompetisi Pelayanan Publik KemenpanRB 2021

- 5 Juli 2021, 22:37 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat memaparkan inovasi pelayanan publik Jabar di sektor pertanian dalam video conference Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2021 KemenpanRB di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin, 5 Juli 2021./Foto: Rizal/Biro Adpim Jabar
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat memaparkan inovasi pelayanan publik Jabar di sektor pertanian dalam video conference Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2021 KemenpanRB di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin, 5 Juli 2021./Foto: Rizal/Biro Adpim Jabar /

Selain itu, Kang Emil menuturkan bahwa terdapat empat nilai pembaruan yang dilakukan pada program ini, yakni aksi sederhana, perubahan pola pikir, perubahan budaya kerja, dan pemberian insentif.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 6 Juli 2021: Elsa Tak Bisa Berkelit Lagi, Mama Rosa Datang Bawa Bukti Lain

"Nilai pembaruan kami ini aslinya sangat sederhana sehingga mudah diduplikasi berkali-kali lipat dalam hitungan tahun. Dan akhirnya mengubah pola daya kerja, insentif kami untuk pestisidanya. Hasilnya alhamdulillah," tuturnya.

Dalam pelaksanaanya, pemungutan hama penyakit akan dilakukan setiap hari oleh petani di dalam kantong. Kemudian para petani melakukan pencatatan jumlah hama penyakit yang terkumpul.

Kemudian hama penyakit yang tercatat ini dilaporkan pada regu pengendali organisme penganggu tumbuhan (OPT). Setelah itu, pemerintah akan memberikan insentif berupa pupuk organik.

"Mereka yang rajin-rajin ini kami berikan insentif gratis yaitu pupuk organik dan pestisida hayati sebagai pengganti kimiawi," kata Kang Emil.

Baca Juga: PARAH! Game Fortnite Mewajibkan Pemainnya Menghancurkan Bangunan Mirip Kabah

Kemudian, dilakukan juga penyesuaian layanan dengan penyebarluasan video cara pelaksanaan Aksi Tali Intan, menggunakan masker saat di kebun, lalu monitoring dan evaluasi pelaksanaan Aksi Tali Intan, dan terakhir adalah insentif melalui ekspedisi.

"Kemudian kita modifikasi bagaimana pelaksanaan secara digital," ucapnya Kang Emil.

Inovasi ini mulai menunjukkan manfaatnya. Salah satu buktinya adalah dengan berkurangnya hama penyakit dari semula 35 persen menjadi 7,57 persen. Kemudian produktivitas juga meningkat dari 27 persen menjadi 44 persen.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x