Ubi Porang Hasil Petani Kabupaten Bandung Diekspor ke Amerika Serikat, Jepang hingga China

- 31 Juli 2021, 18:41 WIB
Bupati Bandung HM Dadang Supriatna didampingi Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung H. A Tisna Umaran saat melaksanakan launching penanaman ubi porang di Desa Dampit Kecamatan Cicalengka Kabupaten Badung, Sabtu (31/7/2021).,
Bupati Bandung HM Dadang Supriatna didampingi Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung H. A Tisna Umaran saat melaksanakan launching penanaman ubi porang di Desa Dampit Kecamatan Cicalengka Kabupaten Badung, Sabtu (31/7/2021)., /Engkos Kosasih/Galajabar/
GALAJABAR - Pemerintah Kabupaten Bandung melalui Dinas Pertanian (Distan) melaksanakan  launching penanaman ubi porang yang menjadi produk unggulan pertanian lokal pada lahan pertanian di Desa Dampit,  Kecamatan Cicalengka,  Kabupaten Bandung, Sabtu  31 Juli 2021. 
 
"Nantinya hasil dari pertanian ubi porang ini diekspor ke negara lain, di antaranya ke Jepang, Amerika Serikat, China dan negara lainnya," kata Bupati Bandung HM Dadang Supriatna didampingi Kepala Distan Kabupaten Bandung H. A Tisna Umaran kepada wartawan usai launching penanaman ubi porang. 
 
Bupati Bandung mengaku optimistis dengan adanya launching penanaman ubi porang ini bisa membangkitkan ekonomi para petani di Kabupaten Bandung.
 
 
"Dari mulai hulu sampai hilir, kita sudah siap. Termasuk permodalannya nanti dibantu oleh bank bjb," katanya.
 
Dadang Supriatna mengungkapkan, pada tahap awal penanaman di Kecamatan Cicalengka pada lahan seluas 7 hektare.
 
"Target penanaman seluas 2.000 hektare di Kabupaten Bandung, dan setiap tahunnya diharapkan ada penambahan luas lahan," ungkap Dadang Supriatna.
 
 
Dikatakannya, dalam proses penanamannya pun bisa bergulir. Dalam proses pemasarannya pun nanti kerja sama dengan obtaker.
 
"Proses pengolahannya mulai dari tepung, sudah disiapkan perangkatnya. Pihak perusahaan yang akan melakukan ekspornya sudah dipersiapkan karena Jepang dan Korea sudah ada permintaan. Termasuk permintaan lokal sudah ada di negara kita," tuturnya.
 
Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna mengungkapkan, untuk permodalan budidaya pertanian porang ini kerjasama dengan bank bjb.
 
 
"Satu hektare lahan pertanian ubi porang ini disiapkan Rp 200 juta. Tetapi dalam proses pencairannya disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. Ini suatu langkah yang sangat baik," katanya.
 
Di tempat sama, Kepala Distan Kabupaten Bandung H. A Tisna Umaran mengatakan, jika melihat potensi lahan dan pengolahan budidaya ubi porang, pabrik pengolahannya ada dua di Surabaya dan Bandung. Di Bandung, pabrik pengolahannya itu di Katapang Kabupaten Bandung. 
 
"Oleh karena itu, pabrik itu sebagai obtaker yang menampung hasil produksi porang. Jadi pemasarannya sudah tak ada masalah karena sudah ada yang nampung," katanya.
 
 
Menurutnya, para petani konsentrasi pada budidaya porang supaya hasilnya atau kualitasnya sesuai dengan permintaan obtaker atau pabrik.
 
"Permodalannya sudah ada dari bank bjb, dan para petani fokus pada bertani dan kita memiliki kewajiban untuk melakukan pendampingan. Supaya tidak gagal dalam budidaya porang," kata Tisna.
 
Ia mengungkapkan jika dilihat dari potensi ekonomi, budidaya porang bisa menguntungkan bagi para petani.
 
 
"Untuk itu, kita dengan obtaker harus melakukan pendampingan kepada masyarakat yang melakukan budidaya porang tersebut," katanya. 
 
Tisna mengungkapkan, jika budidaya porang di Cicalengka tersebut berhasil bisa menjadi pembelajaran bagi para petani lainnya di Kabupaten Bandung.
 
"Apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan dari budidaya porang tersebut," katanya. 
 
Menurutnya, budidaya porang ini untuk kebutuhan pangan, selain untuk kebutuhan bahan baku kecantikan.
 
 
"Memang dilihat dari sisi ekonomi, budidaya porang sangat menguntungkan. Pasarnya sangat luas, selain di dalam negeri juga bisa diekspor ke China, Amerika dan Jepang," katanya.***
 

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x