"Biasanya kalau ada apa-apa, KPM selalu melaporkan baik secara tertulis maupun lisan yang berkaitan dengan permasalahan BPNT . Selama ini laporan yang masuk lebih pada saldo yang masih kosong ataupun diblokir," jelasnya.
Baca Juga: Yuk, Semarakkan Tahun Baru Islam dengan 15 Ucapan Ini, Penuh Makna dan Doa 1 Muharram Lho!
Ia mengungkapkan, di Kecamatan Cipongkor terdapat 29 agen yang menjadi penyalur program BPNT yang tersebar di 14 desa.
Sementara di KBB terdapat 340 agen yang melayani sekitar 85 ribu lebih KPM. Sebelum ada perluasan, total KPM sekitar 83 ribu.
Masing-masing KPM menerima Rp200 ribu. Uang tersebut digunakan untuk membeli telor ayam, daging ayam, buah-buahan, serta sayuran.
"Bagi KPM yang merasa harga di agen yang biasa menjadi tempat membeli komoditas tersebut dirasa mahal, bisa pindah ke agen lain," tukasnya.
Sebelumnya diberitakan, Tim Sapu Bersih Pungut Liar (Saber Pungli) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menemukan adanya pemalsuan kualitas beras di sejumlah keagenan di Kecamatan Cipongkor, KBB, terkait program BNPT.
Diduga CV TKJ (keagenan beras) hanya menjual karungnya saja yang sudah memiliki izin kemas dan izin edar dari Kementerian Pertanian namun berasnya bukan beras premium sebagaimana tercantum di karung tapi memakai beras lokal.***