Data Mencengangkan: Angka Stunting di Kabupaten Bandung Mencapai 29 Ribu Kasus

- 17 Agustus 2021, 18:32 WIB
Tenaga Ahli Pelayanan Sosial Dasar Kementerian Desa di Kabupaten Bandung Hasan Basri.
Tenaga Ahli Pelayanan Sosial Dasar Kementerian Desa di Kabupaten Bandung Hasan Basri. /Engkos Kosasih/Galajabar/
GALAJABAR - Tenaga Ahli Pelayanan Sosial Dasar Kementerian Desa di Kabupaten Bandung Hasan Basri mengungkapkan,  berdasarkan hasil pendataan pemerintah terkait angka stunting di Kabupaten Bandung pada 2020 lalu mengalami kenaikan dari tahun 2019 antara 7 sampai 8 persen. 
 
"Sekarang itu mencapai 15 persen, sehingga ada kenaikan angka mencapai 10.000 orang. Keseluruhannya itu ada di angka 29.000 sekian angka stunting di Kabupaten Bandung pada tahun 2020," kata Hasan Basri kepada wartawan usai pelaksanaan podcast di Desa Lengkong, Kecamatan Bojongsoang,  Kabupaten Bandung, Senin  16 Agustus 2021.
 
Dengan adanya kenaikan angka stunting di Kabupaten Bandung itu, imbuh Hasan Basri, dimungkinkan ada dampak dari pandemi Covid-19.
 
 
"Biasanya, proses pendataan itu sebulan sekali di Posyandu karena pandemi Covid-19, sehingga Posyandu pun tidak buka. Itu mungkin menjadi kendala di Pemkab Bandung," tuturnya.
 
Dikatakannya, banyak faktor dan kendala dengan adanya kenaikan angka stunting, salah satunya faktor pandemi Covid-19 tersebut. Para kader yang ada di Posyandu berusaha untuk  menurunkan angka stunting.
 
"Termasuk hadirnya kebijakan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Desa. Dana desa bisa digunakan untuk prioritas penanganan stunting di desa-desa," katanya.
 
 
Pihaknya juga sudah menyampaikan kepada pemerintah desa di Kabupaten Bandung supaya peka dan mendorong agar angka stunting di masing-masing desa tidak naik dan berharap ada penurunan.
 
"Kementerian Desa juga turut mendorong dan membantu Kementerian Kesehatan, agar dana desa bisa digunakan untuk penurunan angka stunting," ujarnya.
 
Di Kabupaten Bandung, Hasan Basri menerangkan, hampir rata-rata lonjakan angka stunting sangat signifikan. Ketika angka stunting naik, ada persoalan-persoalan yang harus dinaikkan lagi. 
 
 
"Di tahun 2021 ini, walau pandemi Covid-19 masih berjalan dan entah kapan selesainya, kita kan tidak tahu. Tapi kita sedang berusaha pada bulan Agustus sampai September 2021 ini ada penimbangan bayi dan pemberian vitamin A. Ini sedang digalakan oleh Pemkab Bandung," tutur Hasan Basri.
 
Ia  sebagai pendamping desa, baik di tingkat kabupaten, kecamatan dan desa mendorong bersama-sama pemerintah agar menurunkan angka stunting.
 
"Locus kita di Kabupaten Bandung  ada di 10 desa dan itu menjadi locus pemerintah pusat juga," ucapnya.
 
 
Pada 2021 ini, imbuhnya, pihaknya bersama Pemkab Bandung berusaha agar angka stunting bisa diturunkan.
 
"Barang kali ini ada proses pendataan yang salah ketika di lapangan. Mudah-mudahan pada 2021 ini ada perubahan signifikan, terkait dengan memasukkan data melalui aplikasi," ujarnya.
 
Dikatakannya,  pendataan angka stunting itu dibawah anak usia dua tahun. Karena proses pendataan itu mulai dari usia nol tahun hingga 23 bulan. Kemudian anak dari usia satu tahun sampai lima tahun.
 
 
"Nah kebanyakan di Kabupaten Bandung itu, angka stunting dibawah angka usia dua tahun dan angkanya pun sangat signifikan," ujarnya. 
 
Menurutnya, penyebab terjadinya stunting pada anak kurangnya asupan gizi makanan, sehingga mengalami gagal tumbuh.
 
"Tapi di satu sisi kita sudah mendorong pemerintah desa, untuk memberikan kegiatan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) kepada ibu hamil, selain kepada bayi berumur satu sampai lima tahun. Itu mungkin belum tersentuh semuanya," harapnya. 
 
 
Meski saat ini masih pandemi Covid-19, ia berharap, untuk  menurunkan angka stunting bisa bersama-sama. Sebelumnya, di Kabupaten Bandung sudah ada kegiatan rempug stunting dengan anggaran dibantu pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x