14 Desa Wisata di Kabupaten Bandung Jadi Model Strategi Bedas Kalamdaya

- 26 Agustus 2021, 20:43 WIB
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung H. Yosep Nugraha (kiri) didampingi Kabid Promosi dan Ekonomi Kreatif Vena Andriana.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung H. Yosep Nugraha (kiri) didampingi Kabid Promosi dan Ekonomi Kreatif Vena Andriana. /Engkos Kosasih/Galajabar/
GALAJABAR - Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud)  Kabupaten Bandung H. Yosep Nugraha menyatakan, 14 desa di Kabupaten Bandung menjadi percontohan dalam strategi  pembangunan daya saing pariwisata di Kabupaten Bandung. 
 
Yaitu dalam merealisasikan pelaksanaan strategi Bedas Kalamdaya yang merupakan kolaborasi dan integrasi kearifan lokal, alam dan budaya di 14 desa tersebut.
 
Ke-14 desa itu, di antaranya Desa Citaman, Nagreg Kendan, Lamajang, Laksana, Margaasih, Mekarlaksana, Cikancung, dan desa lainnya.
 
 
"Hari ini dilaksanakan penandatangan kerja sama antara Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung dengan Universitas Islam Bandung, Universitas Pasundan dan 14 kepala desa di Kabupaten Bandung sebagai model dalam pelaksanaan strategi Bedas Kalamdaya," kata Yosep Nugraha kepada galajabar  di Hotel Sutan Raja Soreang, Kamis  26 Agustus 2021.
 
Jadi, imbuh Yosep, kunci dari Bedas Kalamdaya itu ada dua, pertama kolaborasi multi pihak dan kerja sama dengan para akademisi, pemerintah, pengusaha, komunitas, media dan pihak lainnya. 
 
"Kedua, integrasi antara potensi kearifan lokal, alam dan budaya," jelasnya.
 
 
Salah satu wujud kolaborasi itu, Yosep mengatakan, pihaknya melakukan perjanjian kerja sama dengan 14 desa dan dua perguruan tinggi.
 
"Ke-14 desa itu sebagai pilot project pelaksanaan Bedas Kalamdaya dalam mewujudkan desa wisata," katanya.
 
Menurutnya, belasan desa itu akan dibangun menjadi desa unggulan di Kabupaten Bandung. Setelah penandatanganan ini, akan melewati proses pelaksanaan di lapangan, di antara desa ada yang sudah menginjak pada pembangunan  master plan dan DED untuk kepentingan aminitas di desa wisata. Selain itu, untuk bantuan program dan keuangan yang dilaksanakan oleh dinas.
 
 
"Sekarang fokus di desa-desa ini yang akan kita tumbuhkan menjadi desa wisata. Jadi kalau nanti kalau ada pelatihan dan kegiatan apapun akan dilakukan di desa-desa tersebut untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan pengelolaan desa wisata," ujarnya.
 
Dalam melaksanakan strategi Bedas Kalamdaya itu, kata Yosep, pihaknya akan kolaborasi dengan perangkat OPD lainnya di Pemkab Bandung.
 
Mulai dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Dinas Pendidikan, Dinas Pemuda dan Olahraga, Dinas Sosial dan dinas lainnya.
 
 
"Sepanjang diperlukan kita akan kolaborasi dengan pihak-pihak terkait," ujarnya. 
 
Untuk pengembangan desa wisata itu, ia berharap motivasi dari masyarakat desa setempat harus sama-sama memiliki komitmen bagaimana membangun desa wisata. Di antaranya, melalui kerja keras di desa dan hal itu akan dilakukan pembinaan.
 
"Kami juga berharap pemerintah desa mengalokasikan sebagian anggaran untuk pembangunan desa wisata untuk lebih komprehensif dan energinya lebih besar. Dari desa ada, dari kabupaten ada dan dari provinsi nanti kita upayakan juga dari kementerian dan pihak-pihak yang berkepentingan. Di antaranya perusahaan yang ada di kawasan desa wisata itu," paparnya. 
 
 
Selain 14 desa, Yosep mengungkapkan, pihaknya juga akan mengembangkan di 60 desa wisata lainnya, dengan strategis Bedas Kalamdaya tersebut. Namun dalam prosesnya secara bertahap.
 
"Memang hampir seluruh desa di Kabupaten Bandung memiliki potensi. Potensinya variatif dan kualitasnya juga variatif. Dengan melihat, mana desa masuk kelas rintisan, berkembang dan maju," katanya***
 

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x