Selain Efikasi Tinggi Capai, 81,51 Persen, Ini Keunggulan Vaksin Zifivax Berdasarkan Hasil Uji Klinis Unpad

- 17 Oktober 2021, 08:44 WIB
Suasana pelaksanaan hari pertama uji klinis fase III vaksin rekombinan Zifivax oleh Universitas Padjadjaran, Rabu (3/3/2021). (Foto: Dadan Triawan)*
Suasana pelaksanaan hari pertama uji klinis fase III vaksin rekombinan Zifivax oleh Universitas Padjadjaran, Rabu (3/3/2021). (Foto: Dadan Triawan)* /

Platform Berbeda
Vaksin Zifivax merupakan vaksin rekombinan atau sub unit protein. Artinya, platform vaksin ini diambil dari spike glikoprotein atau bagian kecil virus yang akan memicu kekebalan tubuh saat disuntikan ke tubuh manusia. Ini berbeda dengan jenis vaksin Sinovac yang diambil dari virus yang dimatikan/diinaktivasi.

Baca Juga: Suhu Udara di Kotamu Terasa Sangat Panas Akhir-akhir Ini? Begini Penjelasan Lengkap BMKG

Rodman menilai, perbedaan platform vaksin bisa menjadi salah satu faktor yang membedakan angka efikasinya. Perbedaan juga terlihat dari vaksin dengan platform mRNA seperti Moderna atau Pfizer yang memiliki efikasi lebih tinggi, yaitu di atas 90 persen.

Kendati angka efikasinya lebih rendah dari mRNA, tim mempertimbangkan kejadian ikutan pasca-imunisasinya. “Kalau kita lihat vaksin Moderna itu memang tinggi, tapi KIPI-nya lumayan (tinggi) juga. Vaksin Zifivax efikasinya lebih tinggi dari Sinovac tetapi KIPI-nya tidak jauh berbeda,” kata Rodman.

Rodman mengatakan, uji klinis fase III vaksin Zifivax juga dilakukan di sejumlah negara, yaitu Uzbekistan, Ekuador, Pakistan, dan Tiongkok. Angka efikasi dari setiap negara peserta uji klinis memiliki nilai yang sama, yaitu sekitar 81 persen.

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 17 Oktober 2021: Friska Bocorkan Hubungan Pasha dan Lula ke Keluarga Buwana

Selain itu, baik Sinovac maupun Zifivax, sudah melewati proses yang halal. Apalagi, Anhui sendiri merupakan perusahan vaksin yang memproduksi vaksin meningitis yang sudah digunakan untuk jemaah haji asal Indonesia.

Vaksin Primer
Melihat angka efikasi yang baik, vaksin Zifivax diharapkan bisa digunakan sebagai vaksin primer untuk vaksinasi Covid-19, di samping untuk vaksin booster.

Rodman memaparkan, vaksin rekombinan ini memiliki tiga kali proses penyuntikan, sehingga diharapkan mampu meningkatkan kekebalan tubuh lebih lama dibandingkan vaksin dengan dua kali penyuntikan. Untuk mengetahui hal tersebut, tim masih melakukan pemantauan terhadap para relawan.

“Tentu kita berharap dengan 3 kali pemberian vaksin rekombinan semoga bisa bertahan lebih dari 1 tahun,” ujarnya.

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x