Pemkab Bandung sendiri, lanjut Kang DS, tengah berupaya untuk mengenalkan kembali kebudayaan lokal kepada masyarakat, khususnya para generasi muda. Salah satunya melalui tiga muatan lokal dalam kurikulum pendidikan.
Baca Juga: Bayi Lengkap dengan Dot, Susu dan Sepucuk Surat Tergeletak di Depan Rumah Kontrakan
"Yang pertama, siswa-siswi diwajibkan belajar P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila). Yang kedua, belajar bahasa sunda dan budaya sunda. Serta yang ketiga anak-anak kita harus mendalami pendidikan keagamaan di masing-masing sekolah. Saya harap adanya program mulok ini dapat menjadikan anak-anak kita tetap memahami akan pentingnya pancasila, agama dan kebudayaan, di zaman serba digital ini," paparnya.
Di hari yang sama, Kang DS juga menghadiri peringatan Maulid Nabi dan Peresmian Lembaga Tahfidz di Pondok Pesantren Al-Istiqamah di Kecamatan Pacet.
Berdirinya Lembaga Tahfidz Al Quran, sebutnya, menjadi salah satu implementasi dari peringatan Maulid Nabi. Di mana di dalamnya akan terjalin Ukhuwah Islamiyah, Tholabul Ilmi dan pembinaan terhadap para santri.
"Jika seorang muslim mendalami dan memahami Al Quran, tutur bupati, maka akhlak dan perilakunya tidak akan menyimpang dari ajaran yang telah dicontohkan Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam," tukasnya.***