Terpuruk Sepanjang 2020, Industri di Cimahi Kembali Bergairah

- 5 November 2021, 19:51 WIB
Sektor industri di Kota Cimahi mulai menunjukan geliat yang agresif, ditengah tekanan pandemi Covid-19
Sektor industri di Kota Cimahi mulai menunjukan geliat yang agresif, ditengah tekanan pandemi Covid-19 /Laksmi Sri Sundari/Galajabar/

GALAJABAR - Sektor industri di Kota Cimahi mulai menunjukan geliat yang agresif, di tengah tekanan pandemi Covid-19. Kondisi ini sudah berlangsung sejak awal tahun 2021.

Salah satu sektor yang mulai tumbuh positif adalah garmen dan tekstil. Aktivitas produksi dan ekspor kini sudah mulai menggeliat, setelah sempat terpuruk sepanjang tahun 2020 akibat hantaman pandemi Covid-19.

"Bisa dibilang untuk order-order ekspor sejak April 2021 mulai pulih kembali. Buyer yang sebelumnya di-hold mulai bergeliat masuk lagi ke kita," kata Bagian Sistem dan Logistik PT Sansan Saudaratex Jaya, Woro Sinto saat ditemui, Jumat  5 November 2021.

Baca Juga: Jokowi Bawa Hadiah Investasi Rp457 Triliun dari Arab, Erick Thohir Girang: Untuk 3 BUMN

Namun, kata Woro, geliat ekspor produk lokal dalam negeri untuk saat ini terkendala dengan penyebrangan, dimana para pengusaha sulit untuk mendapatkan box container.

"Kita belum bisa ekpsor karena masalahnya terkendala dengan kapal container, masih susah didapat. Ini juga jadi PR dari pemerintah dan Bea Cukai untuk bagaimana kapal ini bisa cepet dapat," ungkap Woro.

Dirinya mengakui, pandemi Covid-19 yang mewabah sejak tahun lalu sempat membuat aktivitas produksi dan ekspor terganggu. Para buyer dari luar negeri menahan diri untuk memesan produk ketika itu.

Baca Juga: Ragam Bencana Terjadi, Bupati Dadang Supriatna Mengajak Semua Koreksi Diri

Untuk mempertahankan usahanya, industri tekstil dan garmen seperti PT Sansan Saudaratex pun mulai memproduksi Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker dan baju hazmat.

"Produksi juga merosot, tapi tidak sampai terlalu besar. Kemarin ketika kita mengerjakan APD dan masker, maka kami masuk pada prioritas critical. Jadi anak-anak masih bisa dipertahankan," jelas Woro.

Bahkan kini, masker produksi asli Kota Cimahi sendiri sudah bersertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI), dan sudah diekspor ke berbagai negara. Selain itu, produk lain seperti baju anak-anak juga sudah dikirim ke berbagai negara.

Baca Juga: Mengenal Sosok Tubagus Joddy, Supir dan Kerabat Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah

Hal itu tentunya sangat membanggakan, sebab produk asli lokal Indonesia sudah banyak yang dipasarkan di luar negeri, sehingga bisa mendorong pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.

"Garmen kami lebih banyak mengerjakan brand orang lain yang membayar dengan tujuan ekspor Amerika, Eropa, Asia, Jepang dan China," pungkas Woro.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Kerja Sama dan Layanan Informasi pada Badan Standarisasi Nasional (BSN), Zul Amri mengatakan, pihaknya sangat mendorong pelaku usaha menerapkan SNI. Sebab akan menambah daya saing.

Baca Juga: Pentolan Bonek: Mata Najwa Milik Rakyat Indonesia, Kok Hendak Digugat PSSI yang Seukuran Komplek Perumahan

"Produk yang sudah nemiliki SNI seharusnya layak diterima di luar negeri. Perbedaan standar seharusnya tidak menjadi masalah, karena kita sudah menerapkan standar internasional," katanya.

Khusus masker yang sudah memiliki standar SNI, pihaknya menyatakan apresiasi terhadap perusahaan yang telah berhasil meraih SNI masker ini. Berdasarkan penelusuran data bangbeni.bsn.go.id, sampai saat ini terdapat 10 industri yang telah menerapkan SNI masker kain bahkan mayoritas industri tersebut berada di wilayah Jawa Barat.

BSN sendiri telah menetapkan SNI EN 14683:2019+AC:2019 Masker medis - Persyaratan dan metode uji (EN 14683:2019+AC:2019, IDT, Eng) dengan 1 industri penerap SNI masker medis yakni PT Maesindo Indonesia dengan brandnya Jito, Solida, Med99, dan M-i. ***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x