Banyak Masyarakat Enggan Disuntik Pfizer, Wabup Sahrul Gunawan: Apapun Jenis Vaksinnya, Itu Aman!

- 16 November 2021, 20:58 WIB
Wakil Bupati (Wabup) Bandung Sahrul Gunawan mengikuti Rapat Koordinasi Pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali, yang dipimpin Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman dan Investasi (Marves) RI Luhut Binsar Pandjaitan secara virtual di Ruang Rapat Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Soreang, Selasa  16 November 2021.
Wakil Bupati (Wabup) Bandung Sahrul Gunawan mengikuti Rapat Koordinasi Pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali, yang dipimpin Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman dan Investasi (Marves) RI Luhut Binsar Pandjaitan secara virtual di Ruang Rapat Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Soreang, Selasa 16 November 2021. /Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kabupaten Bandung/

GALAJABAR - Fakta mengejutkan banyak masyarakat yang tidak ingin disuntik vaksin jenis Pfizer dan AstraZeneca, namun lebih memilih jenis Sinovac, Padahal vaksin jenis apapun dinilai aman, dan masyarakat tidak perlu meragukan lagi.

Hal itu disampaikan Wakil Bupati (Wabup) Bandung Sahrul Gunawan usai mengikuti Rapat Koordinasi Pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali, yang dipimpin Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman dan Investasi (Marves) RI Luhut Binsar Pandjaitan secara virtual di Ruang Rapat Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Soreang, Selasa  16 November 2021.

“Saat ini suplai vaksin sinovac sudah menurun. Tentu ini menjadi tanggung jawab kita semua, untuk meyakinkan masyarakat bahwa apapun jenis vaksinnya, itu aman. Mari kita sukseskan program pemerintah pusat, dan mewujudkan capaian 80% vaksinasi bagi warga Kabupaten Bandung di Desember nanti,” seru Wabup.

Baca Juga: Presiden RI Akhirnya Angkat Bicara! Jokowi: Banjir Sintang Kalimantan Barat Karena Kerusakan Lingkungan

Selain percepatan vaksinasi, tutur wabup, pemerintah pusat juga menginstruksikan kepada daerah, agar dapat mengantisipasi kemungkinan terjadinya lonjakan kasus covid-19. Terutama menjelang liburan natal dan tahun baru mendatang.

Di Jawa Barat sendiri, kata Sahrul, menghadapi situasi bencana alam di beberapa wilayah, harusdilakukan strategi di tengah situasi pandemi ini. Menjaga protokol kesehatan (prokes), khususnya di tempat pengungsian, perlu mendapat perhatian lebih.

“Meskipun kasus Covid-19 saat ini tengah melandai secara nasional, tapi kita jangan lengah untuk tetap menerapkan prokes,” imbuh Sahrul Gunawan.

Baca Juga: 2 Pakar Hukum Kompak Minta KPK Stop Usut Kasus Formula E, Dedek Prayudi: KPK Sedang Jalankan Tugasnya

Sedangkan di sektor pendidikan, lanjutnya, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) harus dilakukan secara fleksibel. Diperlukan inovasi, kreativitas dan improvisasi dalam pelaksanaannya sesuai dengan perkembangan situasi pandemi di wilayahnya masing-masing.

“Kementerian Kesehatan mempersilakan PTM dilakukan, diujicobakan, mumpung peningkatan kasus covid-19 di dunia pendidikan masih rendah dan secara umum juga tengah melandai,” ujarnya pula.

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x