Destinasi Wisata Cimenteng Dibangun Ngatiyana Ingatkan Kontraktor Selesaikan Pekerjaan Sesuai Kontrak Kerja

- 29 November 2021, 19:41 WIB
Plt. Wali Kota Cimahi, Ngatiyana  melakukan peletakan batu pertama Pembangunan Destinasi Wisata Cimenteng, Senin (29/11/2021).
Plt. Wali Kota Cimahi, Ngatiyana melakukan peletakan batu pertama Pembangunan Destinasi Wisata Cimenteng, Senin (29/11/2021). /Laksmi Sri Sundari/Galajabar/
GALAJABAR - Pembangunan Destinasi Wisata Cimenteng di Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi akhirnya dimulai. Ekowisata itu diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. 
 
Pelaksana Tugas (Plt.) Wali Kota Cimahi, Ngatiyana secara resmi melakukan peletakan batu pertama Senin  29 November 2021, sebagai penanda dimulainya Destinasi Wisata Cimenteng.
 
Ngatiyana  didampingi Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Cimahi, Budi Raharja dan sejumlah pejabat lainnya di Lingkungan Pemkot Cimahi. 
 
 
Dalam kesempatan tersebut, Ngatiyana meminta pihak kontraktor untuk mengerjakan ekowisata Cimenteng itu sesuai target dan kontrak yang sudah disepakati, yakni hingga 45 hari kerja. 
 
"Mudah-mudahan akhir Desember nanti selesai, dan bisa digunakan masyarakat," katanya.
 
Nilai kontrak pembangunan ekowisata Cimenteng dengan PT Panen Tapu Jaya selalu pemenang tender mencapai Rp 3,128 miliar. Anggaran tersebut bersumber dari bantuan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Pemprov Jawa Barat. 
 
 
Dikatakan Ngatiyana, apabila sudah rampung dan bisa menerima kunjungan, maka secara tidak langsung akan meningkatkan perekonomian warga setempat. Seperti para pelaku UMKM. 
 
"Ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat. Nanti UMKM bisa di sini. Mudah-mudahan selesai sesuai harapan," terangnya. 
 
Ekowisata Cimenteng sendiri dibangun dibekas lahan yang dulunya dijadikan objek wisata Desa Wisata Cimahi Torobosan (Dewi Citos) namun terbengkalai. Lahan itu berada di dekat Taman Kehati. 
 
 
Menurut Ngatiyana, pembangunan destinasi wisata cimenteng sudah direncanakan selama 2 tahun. Namun untuk mencari lahan tidak mudah, keterbatasan lahan di Kota Cimahi yang dimiliki pemerintah daerah, mengharuskan lebih selektif dalam perencanaan.
 
"Kalau kita lihat dari sisi bangunan, dari sisi desain, desainnya tetap mengusung tema ramah lingkungan dengan konsep open space gallery, sehingga masyarakat bisa mengambil pembelajaran dari setiap daya tarik wisata yang disediakan," terangnya.
 
Dijelaskan Ngatiyana, dalam memenuhi kriteria ekowisata, maka kelestarian wilayah yang masih alami harus dikedepankan, sehingga dapat memberikan manfaat secara ekonomi, tetapi keutuhan budaya masyarakat setempat masih bisa dipertahankan. 
 
 
"Kita berharap ekowisata cimenteng benar-benar nanti menjadi pusat wisata pendidikan berbasis lingkungan. Sudah sewajarnya, Kota Cimahi menjadi rujukan. Inilah nanti tempatnya, dan berharap kawasan ekowisata cimenteng ke depan masuk ke dalam proyek strategis daerah," tukasnya.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x