Di Cimahi Cabai Rawit Merah Dijual Rp80 Ribu Per Kilogram, Pedagang Prediksi Bakal Terus Naik

- 6 Desember 2021, 17:29 WIB
Harga cabai rawit merah dan cabai merah tanjung di sejumlah pasar tradisional Kota Cimahi mengalami kenaikan
Harga cabai rawit merah dan cabai merah tanjung di sejumlah pasar tradisional Kota Cimahi mengalami kenaikan /Laksmi Sri Sundari/Galajabar/
GALAJABAR - Harga cabai rawit merah dan cabai merah tanjung di sejumlah pasar tradisional Kota Cimahi mengalami kenaikan. Hal itu dipicu minimnya pasokan, akibat cuaca buruk yang terjadi di sebagian wilayah saat ini.
 
Berdasarkan pantauan di Pasar Atas Baru Jalan Kolonel Maturi, Senin (6/12), harga cabai rawit merah yang asalnya dijual Rp 50 ribu/kg, naik menjadi Rp 80 ribu/kg. Sementara cabai merah tanjung yang biasanya dijual Rp 40 ribu/kg, naik menjadi Rp 60 ribu/kg.
 
Idris (46), pedagang sayuran di Pasar Atas Baru mengatakan, kenaikan harga cabai rawit merah dan cabai merah tanjung sudah berlangsung selama empat hari. 
 
 
"Kenaikannya bertahap, sekali naik bisa sampai Rp 10 ribu/kg untuk cabai rawit merah. Sekarang Rp 80 ribu/kg, dari asalnya Rp 50 ribu untuk cabai rawit merah. Cabai merah tanjung juga naik, sampai Rp 20 ribu/kg, dari asalnya Rp 40 ribu/kg menjadi Rp 60 ribu/kg," ungkapnya.
 
Dijelaskan Idris, penyebab kenaikan harga cabai rawit merah dan cabai merah tanjung karena pasokan dari wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah berkurang akibat cuaca ektrim yang terjadi akhir-akhir ini.
 
"Pasokan dari jawanya berkurang, jadi kesini juga berkurang," ujarnya.
 
Ia pun memperkirakan harga cabai akan terus mengalami kenaikan, mengingat kondisi cuaca yang tidak menentu. "Ditambah lagi mau menghadapi Natal dan Tahun Baru," katanya.
 
 
Mahalnya harga cabai ini, menurut Idris berpengaruh terhadap konsumen. "Sekarang konsumen yang biasa beli seperempat, jadi cuma 1 ons," ucapnya.
 
Sementara itu, Hani pedagang sayuran di Pasar Cimindi mengatakan, pasokan cabai ke pasar tradisional terkendala setelah daerah penghasil cabai seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur banyak yang mengalami gagal panen. Kalau pun ada yang panen, tetap tidak optimal.
 
"Mungkin karena cuacanya yang tidak menentu. Sebab cuaca kan sangat berpengaruh terhadap panen atau tidaknya para petani," katanya.
 
 
Hal lain adalah, distribusi barang mengalami keterlambatan dari biasanya. Pemasoknya harus menunggu cabai terkumpul sesuai standar minimal, sebelum dikirim ke pasar.
 
Kasubag Tata Usaha (TU) UPTD Pasar Kota Cimahi, Andri Gunawan mengakui jika harga cabai rawit merah dan cabai merah tanjung saat ini mengalami kenaikan. "Iya sekarang untuk cabai rawit merah rata-rata dijual Rp 70-80 ribu/kg. Asalnya Rp 40-50 ribu/kg, naik sejak beberapa hari lalu," ungkapnya.
 
Dijelaskannya, kenaikan harga cabai merah ini disebabkan faktor cuaca buruk yang terjadi saat ini. "Cuacanya lagi kurang bagus buat cabai, jadi pasokan berkurang. Dampaknya ya terjadi kenaikan harga," sebutnya.
 
 
Dalam kesempatan tersebut Andri mengatakan, UPTD Pasar Kota Cimahi secara rutin melakukan monitoring atau pengecekan harga kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas), di semua pasar tradisional yang dikelola Pemkot Cimahi. Hal itu dilakukan untuk mempermudah tindakan yang harus dilakukan jika terjadi gejolak harga.
 
Di Kota Cimahi sendiri ada empat pasar tradisional yang dikelola UPTD Pasar, yakni Pasar Atas Baru, Pasar Cimindi, Pasar Melong, dan Pasar Citeureup.
 
"Pengecekan rutin harga kepokmas oleh pegawai di masing-masing pasar tradisional yang di kelola oleh pemerintah," ungkapnya.
 
 
Dijelaskan Andri, monitoring ini bertujuan untuk memantau harga kepokmas dan stok kepokmas.
 
"Ini dilakukan agar memudahkan juga pemerintah kalau ada kenaikan harga sembako, untuk segera mencari solusinya," terangnya.
 
Menurut Andri, monitoring harga kepokmas ini dilakukan setiap hari dari senin sampai sabtu. "Pengecekan harga setiap hari, kecuali minggu. Petugas mendatangi setiap kios, mendata harga dan stok yang ada," ujarnya.***
 

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah