Ancaman Omicron Harus Jadi Momentum Akselerasi Vaksinasi Booster

- 12 Januari 2022, 19:03 WIB
Anggota Komisi I DPR RI Muhammad Farhan.
Anggota Komisi I DPR RI Muhammad Farhan. /DPR RI

GALAJABAR - Ancaman Omicron di Tanah Air semakin jelas. Angka kasus positif terus meningkat setiap harinya dan dikhawatirkan terjadi lonjakan gelombang ketiga.

Kasus positif suspek Omicron mulai terungkap di daerah pada orang-orang yang baru pulang dari luar negeri. Salah satunya Jawa Barat yang mencatat ada 14 warga terpapar Omicron.

Dari jumlah itu, sebanyak 10 orang diisolasi di Wisma Atlet Jakarta, sedangkan empat orang diisolasi di Kabupaten Bandung.

Anggota DPR RI dari Fraksi NasDem, Muhammad Farhan ikut angkat bicara terkait kondisi tersebut.

Baca Juga: Soal Gibran-Kaesang Diduga Korupsi, KPK Tegas: Akan Menindaklanjuti, Tidak Melihat Bapaknya!

Menurut Farhan, munculnya varian Omicron jadi momentum pemerintah di daerah harus semakin berani meminimalisir risiko penularan di segala titik mobilitas warga.

"Saya ingin mengajak seluruh warga Bandung bersama-sama jaga prokes. Sanes nyingsieunan (bukan menakuti) mung ngemutan (tapi mengingatkan). Lebih baik menjaga dan mengoptimalkan skema PPKM dengan berbagai level. Kita warga Bandung menantikan ketegasan Pemkot untuk ini," imbau Farhan dalam keterangan tertulisnya, Rabu 12 Januari 2022.

Pria berkaca mata ini menilai, paparan Omicron tidak terhindarkan karena tidak adanya penutupan perbatasan dari mobilitas luar negeri.

Ia pun meminta ketegasan Satgas di gerbang masuk PPLN di Indonesia lebih ditingkat.

"Jangan sampai ada kebocoran, karena kita masih trauma oleh ledakan varian Delta bulan Juli-Agustus 2021," katanya.

Mantan presenter ini juga melanjutkan, merebaknya Omicron jadi momentum bagi Kemenkes untuk menyegerakan vaksinasi booster secara merata.

Baca Juga: Emak-emak Serbu Operasi Pasar Murah Minyak Goreng di Pasar Soreang Kabupaten Bandung

"Janji pak Jokowi pertengahan Januari 2022 booster diberikan gratis. Maka pernyataan ini harus didukung dengan distribusi booster vaksin ke seluruh pelosok," paparnya.

Tergaransi
Lonjakan gelombang ketiga akibat Omicron jadi atensi pemerintah. Bahkan pola penanganan pasien terpapar varin baru ini akan difokuskan di rumah.

Namun, anggota DPR RI asal Bandung ini mengingatkan kemudahan masyarakat mendapat obat saat di rumah harus tergaransi.

"Suplai obat-obatan untuk pasien isoman sering tidak tepat waktu dan tepat sasaran sehingga banyak pasien isoman terpaksa keluar rumah untuk mencari obat-obatan yang dibutuhkan," papar Farhan.

Baca Juga: Tukul Arwana Masih Kesulitan untuk Berbicara, Kerabat: Komunikasi Masih Pakai Isyarat

"Salah satu persoalan yang dihadapi saat melakukan isoman ketika itu kurangnya pengawasan dari tenaga kesehatan sehingga banyak pasien isoman yang terlambat dibawa ke rumah sakit ketika gejalanya meningkat dari ringan menjadi sedang dan berat," sambungnya.

Farhan juga menilai, berbagai persoalan terkait treatment isoman Covid-19 tahun lalu harus jadi pelajaran agar tidak terulang lagi saat menghadapi lonjakan kasus Omicron ke depan.

"Kita tidak boleh menganggap enteng karena Omicron tetap menjadi ancaman bagi kesehatan dan keselamatan manusia, terutama terhadap kelompok rentan seperti manula dan penderita komorbid," pungkas dia.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x