Kasus Kematian PMK di Jabar Rendah, Tapi Bisa Mengancam Produktivitas Sapi Perah

- 5 Juni 2022, 18:50 WIB
Situasi salah satu peternakan sapi perah di Jawa Barat.
Situasi salah satu peternakan sapi perah di Jawa Barat. /Dok. FFI/

GALAJABAR - Divisi PKP Pertanian dan Ketahanan Pangan Komite Pemulihan Ekonomi Daerah (KPED) Jawa Barat Rochadi Tawaf menegaskan, meski kematian yang disebabkan penyakit mulut dan kuku (PMK) di Jabar rendah, namun mengancam produktivitas sapi terutama pada sapi perah yang bisa berkurang menjadi 25 persen.

“Langkah cepat untuk memotong rantai penularan akibat PMK dengan stepping out atau potong paksa. Saya harap ada biaya dari pemerintah untuk tanggap darurat pengganti stepping out, apalagi jumlah sapi yang tertular masih sedikit," kata Rochadi dikutip dari laman resmi Pemprov Jabar, Minggu 5 Juni 2022.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat Mohamad Arifin Soedjayana mengungkapkan, secara persentase, daerah terjangkit PMK di Jabar 74 persen. Dari 627 kota hanya 97 kecamatan terjangkit PMK.

Baca Juga: Tiket Masuk Candi Borobudur Rp750 Ribu, Nuroji: Bertolak Belakang dengan Promosi Destinasi Wisata

Kemudian desa/kelurahan 125 atau 2,09 persen dari 5.957 desa kelurahan di Jabar.

"Jadi Jawa Barat masih terkendali walaupun secara kabupaten/ kota ada 20,” jelasnya.

Arifin memaparkan, secara populasi jumlah hewan yang tertular tersebut tidak signifikan meski jumlah kabupaten/ kota di Jabar yang terdeteksi hewan berkaki belah yang tertular PMK sebanyak 20 kota/ kabupaten.

Menurut Arifin, penyebaran kasus PMK di Jawa Barat lebih disebabkan karena lalu lintas kedatangan hewan ternak dari luar provinsi Jabar.

Baca Juga: Presiden Kolombia Ivan Duque Dijatuhi Hukuman 5 Hari Penjara

“Kalau kita tracing penyebarannya bertambah karena lalu lintas. Lalu lintas yang kemudian sudah kita optimalkan, cek poin kerja sama dengan kepolisian. Masih tetap kan datangnya jam 1 malam kemudian ke jalur alternatif kita susah mengecek semuanya. Nah penularan ini memang dari lalu lintas yang masih tetap terus berjalan,” ujarnya.

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah