Sementara itu, Ketua DPD Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (APPI) Wilayah Jawa Barat, Drs. Dede Koswara M.I.Kom, menyambut baik dan mengapresiasi dengan rencana pembuatan buku panduan tersebut.
"Kami dari asosiasi menyambut baik dan akan melaksanakan panduan tersebut jika ada even dan pameran, meskipun mungkin dalam pelaksanaannya nanti akan dilaksanakan secara bertahap. Prinispnya, kami juga harus ingin bersikap adil kepada semua masyarakat, baik warga biasa maupun yang berkebutuhan khusus," jelasnya.
Hal senada diungkapkan Perwakilan dari Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia, Billy Birlan Purnama, ia berterimakasih kepada Poltekpar NHI Bandung yang sudah memfasilitasi masalah ini dengan membuat buku panduan.
"Bagi kami yang tuna rungu, dalam sebuah event atau pameran yang dibutuhkan kami bukan pendamping. Karena secara fisik kami mampu berjalan, tapi kami tidak mendengar. Jadi yang dibutuhkan adalah juru bicara bahasa isyarat," jelasnya.
Pihaknya mengharapkan, fasilitas yang diberikan dalam sebuah even atau pameran oleh PEO disesuaikan dengan kebutuhan orang diabilitas. Misalnya, untuk netra yang dbutuhkan adalah pendamping dan bagi yang rungu adalah juru bicara bahasa isyarat. ***