KEMARAU di Wilayah Jawa Barat Segera Terjadi, Simak Penjelasan BMKG

- 11 Maret 2023, 21:11 WIB
Ilustrasi Kemarau / Pixabay
Ilustrasi Kemarau / Pixabay /

GALAJABAR - Meski kerap terjadi hujan di sejumlah daerah, Wilayah Jawa Barat tak lama lagi segera menghadapi musim kemarau.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan musim kemarau di Jawa Barat pada tahun 2023 ini bakal berlangsung normal.

Plt. Deputi Bidang Klimatologi BMKG Dodo Gunawan mengungkapkan, gambaran umum musim kemarau yang akan dihadapi masih kondusif. “Tak ada El Nino dan La Nina,” ujarnya saat memberikan keterangan secara daring, Sabtu, 11 Maret 2023.

Dengan adanya pengaruh La Nina terjadi pada 2020-2022, ia mengatakan, hal itu menyebabkan musim kemarau tetap turun hujan. Dampak baiknya pada sektor pertanian menjadi cukup air, di sisi lain kebencanaan hidrometeorologi meningkat.

“Fenomenan La Nina akan berakhir di bulan ini, selanjutnya kemarau normal atau netral, tidak basah dan juga tidak kering,” jelasnya.

Baca Juga: Kebakaran Terjadi Malam Ini di Margahayu Permai Kabupaten Bandung, 2 Unit Pemadam Turun

Dalam keterangannya Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Barat Indra Gustari mengatakan pada periode September 2022 hingga awal 2023 sebagian besar wilayah Jawa Barat mengalami musim hujan lebih cepat dengan area mencakup 66 persen zona musim.

“Daerah Garut dan Tasikmalaya bagian selatan malah sama sekali tak mengalami musim kemarau,” ungkapnya.

Namun BMKG memprediksi, kondisinya akan terbalik dari tahun lalu. Awal musim kemarau di Jawa Barat bakal dimulai dari daerah pantai utara atau pantura ke selatan pada kisaran Maret dasarian dua hingga tiga.

Kemudian juga sejumlah daerah bakal mengawali musim kemarau lebih cepat dari biasanya.

“Potensi kekeringan akan mengikuti dan lebih panjang waktunya,” kata Koordinator Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Jawa Barat, Hadi Saputra.

BMKG memprakirakan sebagian besar wilayah di Jawa Barat bakal mengalami musim kemarau lebih kering dari biasanya atau bersifat kemarau di bawah normal.

Baca Juga: 12 Kegiatan yang Bikin Kangen di Bulan Ramadhan

Hal itu meliputi sejumlah daerah seperti Bekasi selatan, Bogor, sebagian besar Sukabumi, Cianjur utara dan selatan, sebagian besar Bandung, sebagian besar Purwakarta, Karawang selatan, Subang selatan, Indramayu selatan, sebagian besar Sumedang.

Kemudian Majalengka bagian tengah, sebagian Cirebon, Kuningan bagian barat laut dan utara, sebagian besar Ciamis, Kota Banjar, Garut bagian tengah, timur, dan tenggara, serta sebagian besar Tasikmalaya, dan Pangandaran.

“Ungtuk puncak musim kemarau secara umum pada Bulan Agustus di 76 persen wilayah Jawa Barat,” ujarnya.

Seiring menghadapai musim kemarau tersebut, BMKG mengimbau masyarakat untuk lebih mewaspadai kejadian cuaca ekstrem, seperti hujan es, hujan lebat durasi singkat yang dapat disertai kilat dan angin puting beliung pada masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.

Baca Juga: UPDATE 25 KODE REDEEM FF FREE FIRE Sabtu 11 Maret 2023 dan Cara Klaim di Situs Garena

Tidak hanya bencana, perubahan cuaca yang tidak menentu bisa membuat imunitas seseorang melemah sehingga menjadi rentan terkena penyakit.

Selain itu, menjelang akhir musim hujan, masyarakat dapat melakukan panen air hujan, dan mengisi waduk atau danau yang berguna untuk periode musim kemarau tahun ini.***

Editor: Shiddik Zaenudin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x