Ahli Gizi Ingatkan Hal Ini bagi Masyarakat yang Mudik Lebaran

- 31 Maret 2023, 21:04 WIB
Ilustrasi mudik lebaran.
Ilustrasi mudik lebaran. /ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah/fo

GALAJABAR - Mudik lebaran menjadi salah satu tradisi masyarakat khususnya umat islam di Indonesia. Hal ini dilakukan untuk bersilaturahmi dengan sanak keluarga di kampung halaman.

Saat mudik lebaran, tidak sedikit masyarakat yang harus menempuh perjalanan yang jauh.

Karenanya Ahli gizi dr. Tan Shot Yen menyarankan bagi pemudik yang ingin melakukan perjalanan jauh untuk membawa bekal dan selalu memperhatikan kebersihan makanan agar tidak terkontaminasi bakteri.

Baca Juga: Link Live Streaming dan Starter Persib vs Persija Tinggal KLIK

Hal ini dikatakan Tan, yang juga edukator kesehatan di Ikatan Dokter Indonesia (IDI), saat diskusi daring, Jumat 31 Maret 2023.

Ia mengingatkan salah satu yang perlu diperhatikan saat membawa bekal untuk mudik adalah makanan tidak bersantan dan tidak mempunyai unsur kontaminasi.

"Usahakan bekal itu tidak mengandung santan karena rentan basi. Bawa lauk yang tidak mempunyai unsur terkontaminasi seperti telur pindang, kemudian makanan-makanan yang mudah dibawa seperti misalnya (makanan yang) dikukus atau membawa nasi tetapi dibungkus pakai daun," kata Tan seperti dilansirkan Antara.

Baca Juga: Erick Thohir Lapor Presiden, Ini Penyebab Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah U20?

Jika pemudik yang membawa serta anak berusia di bawah dua tahun, Tan mengingatkan, untuk memperhatikan cara penyimpanan makanan pendamping ASI (MPASI).

Namun sebaiknya tidak membiarkan MPASI berada pada suhu ruang diantara lima sampai 60 derajat Celcius lebih dari dua jam karena pada suhu itu bakteri akan berkembang biak dan akan mengontaminasi makanan.

"Dicatat 5 sampai 60 derajat celcius adalah suhu di mana kuman hobi berkembang biak. Jadi, kalau Anda ingin membawa makanan MPASI, terutama suhunya harus Anda bisa pertahankan di bawah 5 derajat Celcius atau sekaligus di atas 60 derajat," kata Tan.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah-Buka Puasa Ramadhan 2023 Pangandaran, Purwakarta, Subang, Sukabumi, Sumedang, Tasikmalaya

Sementara jika ingin makan di restoran atau rest area (area istirahat di jalan), dia mengingatkan untuk memperhatikan kebersihan tempat dan alat makan yang digunakan untuk mencegah mengalami diare karena kebersihan yang tidak terjaga.

Pemudik juga perlu memastikan tempat makan tersebut mempunyai dapur yang memadai agar terjamin bahwa makanan yang disajikan benar dimasak ditempat tersebut.

Jika ingin melakukan perjalanan mudik, namun, dalam keadaan berpuasa, Tan menyarankan untuk menghindari kopi dan teh pada saat sahur. Kopi dan teh bersifat diuretik, memicu frekuensi buang air kecil menjadi lebih sering.

Baca Juga: REL Kereta Cepat Jakarta Bandung Sepanjang 304 KM Sudah Tersambung

Konsumsi kopi yang berlebihan atau lebih dari dua gelas sehari juga akan membuat pengemudi justru menjadi tidak fokus.

"Jadi, kalau memang mengantuk dan lelah yang paling gampang minggir dan istirahat, tidur 15 sampai 30 menit lalu cuci muka. Dan gantian menyetir pastikan bahwa teman bisa menyetir," ucap Tan.***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x