Network
GALAJABAR - Walikota Bandung Yana Mulyana resmi ditetapkan jadi tersangka setelah KPK melakukan operasi tangkap tangan di Bandung terhadap Walikota dan beberapa pejabat lainnya. KPK sendiri tadi malam resmi merilis Yana dan pelaku lainnya ditetapkan menjadi tersangka kasus suap proyek pengadaan CCTV dan internet Bandung Smart City.
KPK akhirnya mendapat beberapa informasi bahwa suap itu telah terjadi dan telah dinikmati Yana sebelum sebelumnya salah satunya Yana dan keluarga jalan jalan ke Thailand dengan menggunakan fasilitas perusahaan sebagai bentuk suap dimenangkannya proyek tersebut.
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan, keluarga Yana mendapatkan fasilitas uang 'holiday' ke Thailand pada Januari 2023. Ghufron mengungkapkan, duit pelesiran ke Thailand itu diberikan oleh PT SMA (Sarana Mitra Adiguna). Kadin dan Sekdin Perhubungan Pemkot Bandung juga mendapatkan fasilitas tersebut.
Baca Juga: Kasus Suap Walikota Bandung Bikin Heran KPK, Karena Sistem E-Katalog Ternyata Bobol
"Sekitar Januari 2023, YM bersama keluarga, DD dan KR juga menerima fasilitas ke Thailand. Mereka menggunakan anggaran milik PT SMA," kata Ghufron, di Gedung KPK, kawasan Kuningan, Jakarta, Minggu (16/4/2023) dini hari.
Ia menjelaskan, PT SMA adalah perusahaan pemenang tender pengadaan CCTV dan jasa internet di Bandung Smart City. Manajer PT SMA Andreas Guntoro juga memberikan, uang jajan ke Thailand.
"YM kemudian menggunakan uang saku itu. (Uang itu) untuk membeli sepasang sepatu bermerek LV," ucap Ghufron.
Walkot Bandung Yana Mulyana terjaring OTT pada Jumat malam (14/4/2023). Ia ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, bersama lima orang.
Kelima tersangka itu adalah, Kepala Dinas Perhubungan Pemkot Bandung berinisial DD dan Sekretaris Dinas Perhubungan Pemkot Bandung KR. Lalu B, Direktur PT Sarana Mitra Adiguna, SS sebagai CEO PT CIFO, dan Manajer PT SMA AG.
