Waketum Partai Ummat Kecewa Haji 2021 Batal : Keputusan Paling Buruk, Menag Tidak Bermanfaat bagi Umat Muslim

7 Juni 2021, 13:04 WIB
MS Kaban (kanan) melontarkan kritikan kepada Presiden Jokowi (kiri). /Kolase dari Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr dan ANTARA/Jafkhairi.

GALAJABAR - Pembatalan haji 2021 membuat banyak pihak serta masyarakat Indonesia kecewa kepada pemerintah dan tentu pada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Salah satunya adalah, Malem Sambat Kaban selaku Wakil Ketua Umum Partai Ummat. M.S. Kaban mengaku kecewa dengan putusan mendadak dari pemerintah tersebut.

Petinggi di Partai Ummat ini menilai, hal itu merupakan bukti nyata bahwa Jokowi tidak peka terhadap ibadah haji yang di mana ibadah tersebut merupakan salah satu rukun Islam.

Baca Juga: Anak Kedua Pangeran Harry dan Meghan Markle Lahir, Namanya ada Unsur Putri Diana dan Ratu Elizabeth

Menurutnya, pembatalan haji ini merupakan keputusan paling buruk dalam sejarah Kementerian Agama (Kemenag).

“Pembatalan haji oleh pemerintah RI di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi merupakan keputusan paling buruk dalam sejarah Kemenag RI,” ucapnya dilansir melalui berbagai sumber, Senin, 7 Juni 2021.

M.S. Kaban mengatakan, ini keputusan yang tidak masuk akal dan terlihat Jokowi tidak memiliki sense of rukun Islam.

Baca Juga: Dari Cinta Laura hingga Febby Rastanti, Aktris yang Pernah Dikabarkan Dekat dengan Verrell Bramasta

“Ini keputusan yang tidak masuk akal, terlihat nyata Presiden Jokowi tidak memiliki sense of (kepekaan terhadap) rukun Islam,” imbuhnya.

Waketum Partai Ummat ini pun menyoroti Menag Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut. Menurutnya, Menag memiliki kekuasaan namun tidak bermanfaat bagi umat Muslim.

“Menag RI berkuasa tapi tak bermanfaat untuk umat Muslim,” terangnya.

Menurut M.S. Kaban, hubungan diplomatis Indonesia dan Arab Saudi sebelumnya terbilang baik. Namun, kemesraan tersebut mulai luruh setelah Presiden Jokowi lebih berpihak terhadap Cina

Baca Juga: Kekayaan Yaqut Cholil Qoumas Jadi Sorotan, Naik Drastis Hingga Rp 10 Miliar Usai Jabat Menag

“Hub kultural Ummat muslim Indonesia dengan pemerintah Kerajaan Saudi Arabia sepanjang sejarah NKRI cukup mesra harmonis, kenapa di era Jokowi petugas partai PDIP jadi Presiden lebih mesra ke Beijing RRC Komunis,” ungkapnya.

Dalam hal ini, M.S. Kaban meyakini Jokowi masih bisa meninjau ulang keputusan ini.

“Masih ada waktu Presiden Jokowi tinjau ulang keputusan batal haji 2021,” tandasnya.

Baca Juga: Pemeran Zahra, Lea Rachel Mengaku Tidak Dihubungi Saat Perannya Diganti Hingga Nangis 2 Hari

M.S. Kaban berpendapat, jika presiden dan Menag tidak mampu memberangkatkan rakyatnya sendiri, maka lebih baik mereka mengundurkan diri.

“Presiden dan Menag tidak punya kemampuan berangkatkan rakyatnya sendiri. Kalau sudah tak mampu, ngapain jadi penguasa hanya bikin dosa. Istikharah-lah untuk resign,” tuturnya. (Penulis: Muhammad Ibrahim)***

Editor: Noval Anwari Faiz

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler