Qodari Nilai AHY-Airlangga Tidak Akan Sukses Di Pilpres 2024, Yan Harahap : Apa Dia Dibayar?

8 Juni 2021, 18:32 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). /Foto: Bakomstra DPP Demokrat./

GALAJABAR– Politikus Demokrat, Yan Harahap menanggapi penilaian M Qodari terhadap Partai Demokrat dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Ia bertanya-tanya, kenapa Qodari selalu beranggapan negatif terhadap AHY. Lebih jauh ia menduga ada yang membayar Qodari melakukan hal itu.

Namun menurutnya, lebih penting bagi AHY untuk bekerja membantu rakyat dibanding mendengar ucapan Qodari. Hal ini ia sampaikan melalui Twitter pribadi @YanHarahap hari ini, Selasa 8 Juni 2021.

Baca Juga: HOAX! Ada Hotel Dijadikan Tempat Isolasi Pasien OTG

“Entah mengapa Qodari ini selalu beranggapan negatif thdp AHY dan PD. Apa ia ‘dibayar’ untuk itu? Ah sudahlah, bagi AHY dan PD jauh lebih penting melakukan kerja2 politik membantu rakyat daripada hanya sekedar mendengar ocehan seorang Qodari,” tulisnya.

Diketahui, M Qodari selaku Direktur Eksekutif Indo Barometer baru-baru ini menyinggung Partai Demokrat dan Partai Golongan Karya (Golkar).

Ia mengatakan kombinasi antara Ketua Partai Demokrat AHY dan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto tidak bisa mengulang kejayaan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jusuf Kalla (JK) pada Pilpres 2004.

Baca Juga: Viral Video Pemukulan Pengendara Mobil, Tersangka Akhirnya Menyerahkan Diri

Bukan tanpa alasan, Qodari menjelaskan, elektabilitas AHY saat ini berbeda jauh dengan elektabilitas SBY saat itu.

“Jadi walaupun AHY anak SBY, tapi elektabilitasnya beda jauh,” ungkapnya dilansir melalui berbagai sumber, Selasa, 8 Juni 2021.

Lebih jauh Qodari berpendapat, sulit bagi pasangan AHY-Airlangga untuk bisa menang dalam Pilpres 2024 jika koalisi memang terjadi. Bahkan ia sempat mengusulkan agar Golkar mengusung Airlangga sendiri sebagai Calon Presiden (Capres).

Baca Juga: Cegah Sengketa, Batas Wilayah 260 Desa dan 10 Kelurahan di Kabupaten Bandung Dipertegas

Direktur Indo Barometer ini menuturkan, kursi Golkar akan sia-sia bila Airlangga dipasangkan dengan AHY.

“Kasihan Partai Golkar yang punya kursi begitu banyak kalau dipasangkan dengan calon yang popularitasnya itu tanggung. Karena kursi yang begitu banyak akan menjadi sia-sia,” jelasnya.

Qodari menambahkan, jika Airlangga ditempatkan sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) maka harus dipasangkan dengan Capres yang popularitasnya sangat tinggi, seperti Joko Widodo dan Prabowo Subianto.

Baca Juga: Hina Presiden Akan Dijebloskan ke Bui, Refly Harun: Sama Persis seperti di Zaman Kolonialisme Belanda dan Orba

Lebih lanjut, Qodari menyoroti sisi pengalaman Airlangga dan AHY. Ia menilai, Airlangga lebih berpengalaman ketimbang AHY.

“AHY belum pernah anggota DPR, belum pernah menteri, belum pernah kepala daerah, jabatan terakhirnya apa? Sementara Pak Airlangga udah anggota dewan, udah menteri, menko lagi begitu. Jadi kualitatifnya nggak ketemu, kuantitatifnya juga nggak ketemu gitu. Maaf ya kenceng nih halu banget soalnya,” ungkapnya.

Selain itu, ia menambahkan bahwa akan sulit bagi Demokrat untuk bisa bangkit jika selalu melihat AHY sama seperti SBY. Menurutnya dari segi pengalaman dan elektabilitas, SBY jauh di atas AHY. ***

Editor: Dicky Mawardi

Tags

Terkini

Terpopuler