Rocky Gerung Nilai Jokowi Menurunkan Imunitas Bangsa: Harus ‘Dibius’ Dulu Jadi Gak Tampil-tampil

2 November 2021, 16:30 WIB
Rocky Gerung /Tangkap Layar YouTube.com/Refly Harun

GALAJABAR - Pengamat politik, Rocky Gerung kembali mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Rocky Gerung memang terkenal vokal mengkritik pemerintahan, khususnya Jokowi. Dalam kritik terbarunya, ahli filsafat itu mengaku bosan melihat wajah Jokowi yang sering muncul di sejumlah media.

Lantaran, menurutnya, keberadaan Jokowi saat ini sudah tak dibutuhkan lagi.

Melalui kanal Youtube Refly Harun, Rocky menegaskan bahwa Jokowi sudah seharusnya di-end-game-kan alias diturunkan.

Baca Juga: Megawati Mau PDIP Menang Terus di Pemilu, Pengamat: Tidak Mungkin, Meski…

“Gak ada hal yang, presiden bolak-balik bikin pencitraan, tetap orang gak percaya,” ujarnya dilansir Galajabar, Jumat, 29 Oktober 2021.

Bedasarkan analisisnya, Rocky mengatakan bahwa rakyat tidak lagi memerlukan kekuasaan.

“Ini yang saya terangkan kemarin, bahwa rakyat itu sekadar tidak memerlukan lagi kekuasaan. Jadi ini beda dengan oposisi ya tentu ingin mengganti kekuasaan,” tuturnya.

“Tapi ya bagi rakyat, kekuasaan tidak lagi diperlukan, ini barang yang sudah gak diperlukan, mau diapain,” imbuhnya.

Baca Juga: 5 Negara Ini Dinobatkan Sebagai Negara Tersantai di Dunia, Indonesia Juaranya!

Sehingga Jokowi, kata dia, sudah patut untuk di-end-game-kan saat ini.

“Ya end game ini kan sekadar istilah yang milenialis, supaya lebih enak. Kan tinggal diproses, bagaimana end game itu dihasilkan,” ucapnya.

Namun, akademisi di UI ini sadar bahwa menurunkan Jokowi saat ini tidaklah mungkin.

Oleh karena itu, dia menyarankan agar Jokowi ‘dilemahkan’.

“Saya kemarin usulkan bikin saja demisioner. Jadi karena tidak diperlukan lagi, tapi tidak, belum masuk di dalam tahap elektoral, maka virusnya dilemahkan. Jadi kekuasaan ini, kalau dia virus kita lemahkan saja kan, supaya dia gak ke mana-mana tuh,” jelasnya.

Baca Juga: 5 Minuman Sehat Selain Air Putih, Konsumsi Setiap Hari Agar Tubuh Tetap Fit

“Nanti diaktifkan lagi di 2024. Kan gampang saja tuh. Kan bisa dicarikan klausul konstitusionalnya, bahwa Indonesia pernah melakukan sebuah percobaan dan berhasil,” sambungnya.

Presiden, lanjutnya, akan ‘dibius’ dulu agar tidak tampil di berbagai media. Sebab, Rocky menilai setiap Jokowi tampil, imunitas bangsa juga ikut menurun.

“Bahwa presiden, karena tidak diperlukan lagi, tapi belum bisa diganti, karena mengikuti (peraturan), maka dibius dulu gitu, ditenangkan supaya gak tampil-tampil,” terangnya.

Baca Juga: Indonesia Pertama Kalinya Jadi Presidensi G20, Jokowi Merasa Terhormat Hingga Ajak Pemimpin Dunia ke Bali

“Karena setiap kali presiden tampil, imunitas bangsa itu turun,” pungkasnya. ***

Editor: Noval Anwari Faiz

Tags

Terkini

Terpopuler