Muhammad Farhan Nilai Pers Cerdaskan Publik Hadapi Pandemi Covid-19

10 Februari 2022, 17:24 WIB
Anggota DPR RI dari Fraksi NasDem, Muhammad Farhan. /dpr.go.id/Jaka

GALAJABAR - Anggota Komisi 1 DPR RI dari Fraksi NasDem, Muhammad Farhan menilai pers berperan penting dalam mencerdaskan publik menghadapi pandemi Covid-19.

Penilaian itu disampaikan Farhan sebagai bentuk apresiasi perkembangan kinerja Pers pada momentum Hari Pers Nasional (HPN) 2022.

Farhan juga menilai pers mampu meredam hoax menakutkan terkait dampak dari Covid-19 maupun vaksinasi Covid-19.

"Kepanikan yang tidak perlu berhasil kita hindari, masyarakat menjadi lebih menyadari informasi yang benar dan tepat, sehingga media berhasil menjadi pemersatu Bangsa menghadapi pandemik," tutur Farhan dalam keterangan persnya, Kamis 10 Februari 2022.

Mantan presenter ini menambahkan, gebrakan industri media juga terdampak pandemi. Namun sejauh ini pers masih tetap konsisten membendung arus hoax.

Baca Juga: Demokrat 'Semprot' Ganjar Pranowo Soal Desa Wadas: Kalau Bikin Konten Banyak Gaya, Bela Rakyat Mati Gaya

"Ini layak diapresiasi. Pers sebagai salah satu pilar demokrasi diuji tetap konsisten jadi sumber informasi dan panduan di tengah rawannya hoax bertebaran pada segala bentuk platform," terangnya.

Di tengah pandemi, lanjut Farhan, pers juga diuji dengan munculnya transformasi arus informasi yang hanya mengutamakan 'clickbait' tanpa filter.

"Disinilah nilai kritik kualitas sebuah produk jurnalistik. Faktual dan aktual harus jadi patokan minimal. Jangan sampai justru dipelintir jadi sensasi," tutur pria berkaca mata ini.

"Memang ada beberapa pemberitaan yang menjual judul untuk clickbait, tapi syukurlah tidak mendominasi. Sampai hari ini insan pers Indonesia masih bisa menjaga kredibilitas karya jurnalistiknya," lanjut Farhan.

Farhan juga menilai, pers diuji untuk tetap menjadi pedoman masyarakat dalam mencari informasi yang dapat dipertanggungjawabkan keakuratannya.

Jangan sampai, masyarakat menikmati arus informasi di media sosial yang belum tentu keakuratannya. "Inovasi tidak boleh mengenal batas," katanya.

"Terobosan metode pencarian berita, narasumber dan teknik penyajian berita adalah beberapa hal mendasar yang wajib dieksplorasi," sambung Farhan.

Baca Juga: Desa Wadas Dikepung Polisi Gegara Pengukuran Lahan, Sentilan Sudjiwo Tedjo: Ngukur Tanah Bawa Meteran!

Lebih lanjut, Farhan mengingatkan pers di Tanah Air untuk tetap menjaga konsistensi kritisnya kepada pemerintah.

"Sisi kritis media jangan pernah bergeser sedikit pun. Inovasi bukan berarti mengubah prinsip, insan pers harus tegak lurus pada kebenaran," tandasnya.

Pilar utama
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan kebebasan pers jadi pilar utama untuk kemajuan Indonesia.

Jokowi memastikan kebebasan pers dan perlindungan terhadap profesi wartawan dijamin dalam undang-undang.

"Sebagai salah satu negara demokrasi terbesar dunia, kebebasan pers adalah pilar penting kemajuan Indonesia. Kebebasan pers dan perlindungan terhadap profesi wartawan dijamin dalam undang-undang," terang Jokowi saat menyampaikan sambutan dalam Peringatan HPN Tahun 2022 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Rabu 9 Februari 2022.

Jokowi menegaskan, pemerintah membutuhkan kritik insan Pers dalam menjalankan kebijakan. Hal ini, menurut Jokowi, pemeritah pusat dan daerah dapat bekerja satu frekuensi untuk kemajuan.

"Kritik, masukan, dan dukungan dari insan pers sangat sangat penting. Mengingatkan jika ada yang kurang, yang perlu diperbaiki, mendorong yang masih lamban," pungkasnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler