Erick Thohir Berpeluang Jadi Kuda Hitam di 2024, Demokrat: Mental Penjiplak, Gak Kreatif

22 Februari 2022, 15:00 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir akan menutup 8 Perusahaan BUMN yang sudah tidak menghasilkan lagi. /Instagram @erickthohir/

GALAJABAR - Lembaga Survei New Indonesia Research & Consulting menyebutkan peluang Menteri BUMN, Erick Thohir berada di atas Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Bahkan, Erick Thohir dinilai berpeluang menjadi kuda hitam di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Pada catatan survei New Indonesia periode Juni 2020, Erick Thohir berhasil meraih 1,3 persen suara. Kemudian naik menjadi 4 persen (naik 2,7 persen) pada Februari 2022.

Sedangkan AHY hanyak naik 1,6 persen pada periode survei yang sama.

Baca Juga: Anwas Abbas Bilang Kekuasaan Juga Disusupi Perusak Bangsa, Refly Harun: Setuju, Koruptor Juga

“Peluang Erick Thohir menjadi kuda hitam terbuka karena dinamika politik masih cair," ujar Direktur Eksekutif New Indonesia Research & Consulting, Andreas Nuryono, Jumat, 18 Februari 2022.

Menanggapi sebutan kuda hitam untuk Erick, politikus Partai Demokrat, Yan Harahap langsung bereaksi.

Menurut Yan Harahap, Erick tidak kreatif dan bermental penjiplak. Hal itu disampaikannya melalui akun Twitter pribadi @YanHarahap Selasa, 22 Februari 2022.

“Gak creative banget. Mental penjiplak,” tuturnya.

Baca Juga: Syahganda Nainggolan Ungkap HRS Dukung Sistem Demokrasi Bermoral: Dia Berdamai dengan Demokrasi

Seperti diketahui, AHY sempat menyampaikan beberapa pesan kepada kadernya, termasuk soal menjadi kuda hitam.

AHY yang merupakan putra Susilo Bambang Yudhoyono itu meminta kadernya tidak jumawa dan fokus meraih kemenangan di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Dia mengatakan, lebih baik mereka menjadi kuda hitam yang tak diperhitungkan, tetapi menang.

“Jangan merasa diri hebat, lebih baik kita menjadi kuda hitam yang tidak diperhitungkan tapi menang,” ujarnya dikutip Galajabar, Jumat, 4 Februari 2022.

Baca Juga: Britney Spears Akan Buka-bukaan Soal Kehidupan Pribadinya dalam Buku Memoar, Wow! Ini Nilai Kontraknya

Dalam narasinya, AHY mengajak kader Demokrat menjadi kuda perang. Kuda perang, kata AHY, adalah kuda yang tahu situasi kondisi untuk meraih kemenangan.

“Kuda perang adalah kuda yang bisa berlari kencang, tapi punya inisiatif kapan harus melambat, berhenti atau bahkan berbelok untuk mencapai kemenangan,” tegasnya.

“Jadi jangan asal lari kencang tanpa henti atau baru bergerak jika diperintah,” sambungnya. ***

Editor: Noval Anwari Faiz

Tags

Terkini

Terpopuler