Hasil Survei 86,8 Penduduk Indonesia Miliki Antibodi Terhadap Covid-19, Pandu Riono: Untuk Kendalikan Pandemi

22 Maret 2022, 14:47 WIB
Pandu Riono /YouTube/Hersubeno Point /

 

GALAJABAR - Sebanyak 86,6% populasi Indonesia memiliki antibodi terhadap Covid-19. Survey dilakukan pada November Desember 2021.

Artinya 86,6% penduduk Indonesia memiliki kekebalan terhadap Covid-19 itu pada bulan tersebut. 

Namun seiring dengan masih dilakukannya vaksinasi Covid-19 maka jumlah penduduk yang memiliki kekebalan terhadap Covid-19 akan semakin bertambah.

Baca Juga: Spoiler Ikatan Cinta 22 Maret 2022: Terus Diabaikan Andin, Reyna Ngadu ke Nino Sembari Menangis

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan hasil survei serologi yang dilaksanakan Kementerian Kesehatan bersama Kementerian Dalam Negeri dan Tim Pandemi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI ini menunjukkan berapa persen penduduk Indonesia yang sudah memiliki antibodi terhadap virus SARS-CoV- 2.

''Sero survei perlu dilakukan karena ini akan dipakai oleh pemerintah sebagai dasar dalam menentukan kebijakan yang berbasis bukti,'' katanya dalam konferensi pers secara virtual terkait hasil sero survei, Jakarta, akhir pekan lalu.

Dasar dari penelitian ini adalah mengukur berapa banyak tingkat penduduk yang sudah mempunyai tingkat kekebalan terhadap SARS-CoV-2.

Baca Juga: Jangan Anggap Sepele, Ternyata Berbuka Puasa dengan Air Hangat Miliki Sejuta Khasiat, Apa Saja? 

Tim Pandemi FKM UI yang juga melakukan sero survey Prof. Pandu Riono menjelaskan kekebalan imunitas seseorang menjadi dasar untuk mengendalikan pandemi. Kekebalan tersebut didapat dari upaya yang sistematik melalui vaksinasi dan didapat secara alami setelah seseorang terinfeksi SARS-CoV-2.

''Sejak Desember 2021 tepat pada penelitian ini berakhir, kita tahu berapa banyak penduduk berdasarkan umur, berdasarkan jenis kelamin, berdasarkan wilayah, yang mempunyai tingkat imunitas terhadap SARS-CoV-2,'' kata Prof. Pandu.

Selain mengetahui proporsi penduduk yang memiliki kekebalan imunitas terhadap SARS-CoV-2, sero survey dilakukan untuk mengetahui berapa besar kadar antibodi yang dimiliki penduduk di Indonesia.

Baca Juga: Meski Berat, Persib Masih Bisa Juara Liga 1 Jika Hal ini Terjadi pada Bali United

Kadar antibodi itu, lanjut Prof. Pandu, menjadi penting dalam menghadapi pandemi Covid-19 dengan berbagai varian virus. Jika kadar antibodi pada tubuh seseorang cukup tinggi maka bisa menekan risiko yang sangat buruk dari pandemi ini.

Adapun untuk pelaksanaan sero survey dilakukan berdasarkan wilayah aglomerasi sebanyak 9 provinsi 47 kabupaten/kota, dan wilayah non aglomerasi yang terdiri dari 25 provinsi 53 kabupaten/kota.

Target sampel untuk wilayah aglomerasi ada 514 desa/kelurahan dengan target sampel 10.280 penduduk. Namun yang terkumpul ada sekitar 92,8% atau 9.541 penduduk. 

Kemudian di wilayah non aglomerasi ada 580 desa/kelurahan dengan total target sampel 11.600 penduduk, sementara yang terkumpul 93,6% atau 10.969 penduduk.

Baca Juga: Spoiler Aku Bukan Wanita Pilihan 22 Maret 2022: Kacau! Orang Ketiga Mulai Ganggu Rumah Tangga Tiara dan Rangga

Tidak terkumpulnya penduduk 100% dikarenakan ada beberapa orang yang menolak atau tidak bisa mengikuti survei karena terkait kondisi responden yang tidak memungkinkan.

Responden adalah penduduk Indonesia yang berusia 1 tahun ke atas. Sampel secara acak terpilih 20 penduduk sebagai sampel utama dan 60 penduduk sebagai sampel cadangan di setiap desa atau kelurahan terpilih.

Hasilnya secara umum 86,6% penduduk Indonesia usia di atas 1 tahun pada bulan November-Desember 2021 sudah memiliki antibodi terhadap SARS-CoV- 2.

Baca Juga: Polisi Klarifikasi, Bukan Juragan 99 yang Dilaporkan Melainkan Putra Siregar

Salah satu peneliti lain Iwan Ariawan mengatakan meskipun memiliki antibodi terhadap SARS-CoV-2 bukan berarti mereka tidak bisa terinfeksi.

''Mereka masih mungkin terinfeksi tapi risiko terjadinya sakit parah kemudian meninggal akan jauh lebih berkurang,'' ucapnya.

Jika dilihat berdasarkan kelompok yang belum pernah terdeteksi virus SARS-CoV-2 dan yang belum divaksin pada saat November dan Desember 2021 ada 73,9% sudah memiliki antibodi.

Bagi orang yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama memiliki proporsi antibodi yang lebih tinggi yakni 91,3% pada November sampai Desember 2021. Sementara untuk orang yang sudah vaksin dosis kedua proporsi antibodi nya lebih tinggi lagi yakni 99,1%.

Baca Juga: Polisi Klarifikasi, Bukan Juragan 99 yang Dilaporkan Melainkan Putra Siregar

Selain itu, kelompok yang pernah terdeteksi SARS-CoV-2 proporsi antibodi lebih tinggi yakni bagi yang belum di vaksin proporsi antibodi 88,0% kemudian bagi orang yang sudah vaksin dosis pertama proporsi antibodi 96, 0%, dan orang yang sudah divaksin dosis kedua proporsi antibodi 99,4%.

Ada juga proporsi penduduk yang mempunyai antibodi SARS-CoV- 2 menurut wilayah aglomerasi dan non aglomerasi.

Wilayah aglomerasi memiliki proporsi penduduk dengan antibodi lebih tinggi yakni 90,8% daripada wilayah non aglomerasi 83,2%.

Sedangkan penduduk yang belum divaksin di wilayah aglomerasi memiliki proporsi antibodi 75,7% dan non aglomerasi 73,0%. ***

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah

Sumber: kemenkes.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler