Usai Dilantik Kepala BNPT Diminta Optimalkan Deradikalisasi: Ada Tiga Strategi Penanggulangan Terorisme

4 April 2023, 13:34 WIB
Kepala BNPT usai dilantik 3 Maret 2023./Antara /

GALAJABAR - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel resmi dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada Senin, 3 April 2023. Usai dilantik, Kepala BNPT diminta Presiden agar mengoptimalkan kegiatan deradikalisasi.

"Terutama kepada saudara-saudara kita yang pernah tersesat, dan terlibat dalam masalah hukum dengan kasus-kasus radikalisme dan terorisme," ungkap Rycko Amelza dikutip dari Antara.

Rycko Amelza Dahniel mengungkapkan ada tiga strategi yang akan diimplementasikan untuk penanggulangan terorisme di Indonesia. Serta dijalankan dengan mengedepankan upaya pencegahan.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Ramadhan 2023 Hari Ini: Badung, Bangli, Buleleng, Gianyar, dan Jembrana

Baca Juga: Inilah Hasil Analisis Geologi dari Kejadian Gempa Merusak di Mandailing Natal Sumatera Utara 6,4 M

"Strategi yang pertama adalah mempersiapkan kesiapsiagaan nasional. Kedua, melaksanakan kontra radikalisasi. Ketiga melaksanakan program deradikalisasi," jelas Rycko.

Dalam menjalankan strategi tersebut, Rycko juga akan menggandeng seluruh instansi pemerintah, baik di dalam maupun luar negeri.

Rycko menyampaikan, ketiga strategi tersebut akan dilakukan dengan pendekatan pencegahan secara persuasif dan mengedepankan edukasi, pendidikan, serta kesejahteraan.

Kendati demikian, Rycko tidak menampik akan pentingnya penegakan hukum dalam menanggulangi terorisme.

Baca Juga: Warga Singaparna Tasikmalaya Punya Tempat Baru untuk Ngabuburit Selama Bulan Puasa

"untuk penegakan hukum, tentu akan dilakukan namun menjadi pilihan terakhir atau ultimatum remedium," tambahnya.

Apalagi aksi terorisme masih saja terjadi di Indonesia. Salah satu yang terbaru, aksi bom bunuh diri yang terjadi di depan kantor Polsek Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat pada Minggu, 7 Desember 2022 tepat saat pelaksanaan apel pagi.

Setidaknya ada sebelas korban dan menelan satu korban jiwa dari anggota kepolisian akibat aksi tersebut. Peristiwa bom bunuh diri ini menambah catatan kelam peristiwa terorisme yang terjadi di Indonesia.

Diketahui sebelumnya Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel yang saat ini menjabat Kepala BNPT pernah terlibat menangani peristiwa bom Bali II pada 2005.

Baca Juga: Film Dungeons and Dragons: Honor Among Thieves Salip Posisi John Wick 4

Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Tiramisu, Enak dan Tidak Mahal hingga Cocok untuk Takjil Ramadhan

Rycko Amelza yang berhasil melumpuhkan Dr. Azahari, sosok yang diduga kuat sebagai dalang teror Bom Bali II beserta rangkaian peristiwa teror lainnya di Tanah Air mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa saat berada dalam tim Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.

Rycko yang awalnya menjabat sebagai Kanit Banmin Subden Bantuan Densus 88/Antiteror Bareskrim Polri, kemudian naik jabatan menjadi Kapolresta Sukabumi, Kepolisian Wilayah Bogor, Polda Jawa Barat.

Hampir dua dekade berlalu sejak peristiwa tersebut, Mantan Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri ini dipercaya untuk menjadi Kepala BNPT.***

Editor: Lucky M. Lukman

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler