Inilah Hasil Analisis Geologi dari Kejadian Gempa Merusak di Mandailing Natal Sumatera Utara 6,4 M

- 4 April 2023, 08:45 WIB
Ilustrasi gempa bumi
Ilustrasi gempa bumi /JG/Rizka/pixabay


GALAJABAR - Gempa yang terjadi Senin, tanggal 3 April 2023, pukul 21:59:43 WIB cukup kencang. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), lokasi pusat gempa bumi terletak di laut pada koordinat 98,73 BT dan 0,86 LU, berjarak sekitar 92,6 km barat Kota Panyabungan (ibukota Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara), dengan magnitudo M6,4 pada kedalaman 102 km.

Menurut informasi dari The United States Geological Survey (USGS) Amerika Serikat, lokasi pusat gempa bumi terletak pada koordinat 98,841 BT dan 0,885 LU dengan magnitudo M6,1 pada kedalaman 84,5 km. Berdasarkan data GeoForschungsZentrum (GFZ), Jerman, lokasi pusat gempa bumi berada pada koordinat 98,93° BT dan 0,92° LU, dengan magnitudo M6,1 pada kedalaman 98 km.

Dari penjelasan Badan Geologi disebutkan morfologi daerah terlanda guncangan gempa bumi merupakan lembah, dataran hingga dataran bergelombang, dan perbukitan bergelombang hingga perbukitan terjal.

Baca Juga: Di Bandung Ada Tempat Buka Puasa Gratis dan Boleh Bungkus Bawa Pulang

Wilayah ini secara umum tersusun oleh batuan berumur Pra Tersier berupa batuan metamorf dan meta sedimen, batuan berumur Tersier berupa batuan rombakan gunung api dan batuan sedimen, serta endapan Kuarter berupa batuan rombakan gunung api muda, endapan aluvial pantai dan aluvial sungai.

Sebagian batuan berumur Pra Tersier dan Tersier tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter, batuan berumur Pra Tersier dan Tersier yang telah mengalami pelapukan bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi.

Wilayah Kabupaten Mandailing Natal secara umum tersusun oleh tanah lunak (kelas E), tanah sedang (kelas D) dan tanah keras (kelas C). Selain itu pada morfologi perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh batuan yang telah mengalami pelapukan berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi.

Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber (focal mechanism) dari BMKG, USGS Amerika Serikat dan GFZ Jerman, maka kejadian gempa bumi ini terletak pada zona penunjaman dengan mekanisme sesar mendatar.

Baca Juga: Warga Singaparna Tasikmalaya Punya Tempat Baru untuk Ngabuburit Selama Bulan Puasa


Dampak Gempa Bumi 6.4 Magnitudo

Akibat gempa bumi tersebut dilapirkan tentang adanya kerusakan bangunan yang tergolong rusak ringan di Kecamatan Natal, Kabupaten Mandailing Natal. Menurut informasi BMKG guncangan gempa bumi dirasakan di Kabupaten Mandailing Natal dengan skala intensitas guncangan sebesar IV-V MMI (Modified Mercalli Intensity) dan di Gunungsitoli Nias sebesar III-IV MMI. Menurut data Badan Geologi, sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi menengah hingga tinggi.

Halaman:

Editor: Ryan Pratama

Sumber: Badan Geologi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x