Tagih Janji Jokowi untuk Bela Petani, Ekonom Senior Rizal Ramli : Ini Malah Dibagi-bagi ke Kroni

2 November 2020, 19:23 WIB
Ekonom senior Indonesia, Rizal Ramli. /Instagram/@rizalramli.official

 

GALAJABAR - Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia, Rizal Ramli mengungkapkan kekecewaannya terhadap kondisi pertanian di Indonesia. Rizal menyatakan kebijakan pemerintah saat ini sama sekali tidak berpihak pada petani. 

Menurut Rizal, pemerintah Jokowi sepertinya lebih memanjakan para pengusaha. Berbeda dengan saat kampanye, Jokowi lebih banyak mengungkit nasib petani.

 Ekonom senior ini pun menyampaikan pandangannya lewat akun Twitter pribadinya, @RamliRizal. Ia juga menyertakan sebuah foto kertas, yang tampak seperti undangan menghadiri kegiatan. Di sana tertulis sejumlah nama perusahaan.

Baca Juga: Kasus Suap Djoko Tjandra: Irjen Napoleon Minta Rp7 Miliar untuk 'Petinggi'

"Pak Jokowi masih aja pat-gulipat. Katanya mau bela petani, tapi kebijakan sebaliknya, ini bagi-bagi rente ke kroni. Malu-maluin ih!" cuitnya lewat akun @RamliRizal pada Senin 2 November 2020.

 

Sindiran mantan Menteri Koordinator Ekonomi ini berlanjut melalui cuitan berikutnya,  "Malu2-in iih. Ganti sistem quota impor dgn sistem tariff," lanjutnya.

  "Penerimaan tarif pake utk meningkatkan produksi dalam negeri. Gitu aja repot, masih banyak beban ya?" lanjutnya.

Baca Juga: Bawa Pistol Mainan ke Tempat Unjuk Rasa, Pelajar Diamankan Petugas Polres Metro Jakarta Pusat

 Ungkapan kekecewaan Rizal Ramli ini mendapat banyak respons dari warganet. 

 "Sebagai anak petani saya sedih pak, seperti tidak ada rencana jangka panjang buat sejahterakan petani. Yg ada impor dan food estate yg gak tau untungkan siapa," ungkap netizen.

"Padahal kalau petani untung roda ekonomi bergairah, toko emas rame, toko mebel rame, deler mobil&motor rame," timpal netizen lainnya.

Baca Juga: Pennsylvania, Negara Bagian Rebutan Donald Trump dan Joe Biden dalam Pilpres AS

 

 

 

"Anak muda didorong jadi petani. Anak keturunannya malah berebut jadi Senopati. Dan rakyatnya mati karena dibohongi," ungkap salah satu warganet. (Penulis: Lucky M. Lukman)***

 

 

 

 

Editor: Noval Anwari Faiz

Tags

Terkini

Terpopuler