Herindra menambahkan bahwa pengembangan teknologi industri jangka panjang akan membentuk ekosistem industri pertahanan.
Saat ini, disrupsi teknologi industri 4.0 semakin massif menyebar di berbagai bidang, termasuk pertahanan.
“Revolusi industri 4.0 memperluas dimensi pertempuran yang terdiri dari dimensi darat, laut, dan udara ke dimensi ruang angkasa dan ruang siber (Network Centric Warfare),” kata Herindra.
Dirinya mendorong agar seluruh industri pertahanan yang ada di Indonesia untuk segera menyesuaikan sistem pertahanan nasional dengan teknologi industri 4.0.
Baca Juga: Terlibat Narkoba, Polrestabes Bandung Tangkap Mantan Istri Personel The Titans di Rumah Kontrakan
Selain itu, Wamenhan memfokuskan perhatian terhadap peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia Siber agar dapat menghadapi tantangan ke depan.
“Untuk itu diharapkan melalui kegiatan seminar ini seluruh stakeholder dapat memberikan masukan dan sumbangsih berarti bagi kemajuan teknologi dan kemandirian industri pertahanan nasional,” tambah Wamenhan.
Acara ini dilaksanakan secara virtual oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) bersama Universitas Pertahanan (Unhan) yang diikuti 650 peserta dari berbagai komunitas dan lembaga. (Penulis: Naufal Althaf M.A.)***