Network
GALAJABAR – Nama Kaesang Pangarep akhir-akhir ini menjadi perbincangan hangat warganet akibat dianggap melakukan ghosting dalam hubungannya dengan Felicia Tissue.
Ghosting adalah sikap di mana seseorang memilih untuk hilang dan menggantung seseorang tanpa adanya komunikasi satu sama lain.
Sosial media sempat heboh dengan isu antara Kaesang dan Felicia ini. Sampai-sampai tagar Kaesang, Ghosting, Felicia trending di sosial media Twitter.
Saat warganet masih membicarakan mengenai anak bungsu Presiden Joko Widodo, pengamat politik terkenal, Rocky Gerung juga berkata bahwa Pak Lurah (Joko Widodo) suka ghosting.
Baca Juga: Usai Ribut Kasus Rasis dengan Abu Janda, Natalius Pigai Kutuk Keras Sikap Rasis Kapolres Malang
Melalui akun Youtube Rocky Gerung dengan judul GHOSTING PAK LURAH LEBIH PARAH DARI GHOSTINGNYA KAESANG? Rocky dan Jurnalis nya membahas mengenai ghosting yang dilakukan Presiden.
Rocky mengatakan definisi ghosting dalam politik.
“Dalam kasus politik, ghosting itu orang yang takut menghadapi kenyataan itu, bukan lari dari kenyataan, tapi takut hadapi kenyataan,” ujar Rocky Gerung dikutip channel Youtubenya.
Rocky berpendapat, ketika putra Presiden melakukan ghosting, maka publik juga akan mengingat bahwa Presiden Jokowi juga sering melakukan ghosting.
Baca Juga: Tahukah Kamu, Golongan Darah Ternyata Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang, Lho! Ini Penjelasannya
Rocky berkata, “Kita mungkin melihat bahwa orang mangalihkan kemarahan itu pada peristiwa lain, lalu orang cari paralelisasi dari peristiwa sebelumnya, orang ingat bahwa ya ‘Pak Lurah’ juga sering ghosting, dan ghosting-nya kadang kala ke dalam gorong-gorong, kadang ke tengah sawah itu. Menghindar dari problem.”
Rocky juga mengatakan bahwa Presiden suka melakukan ghosting dari wartawan.
“Karena dia anak Presiden maka dia jadi sasaran, jadi sasaran itu juga mengingatkan dengan perilaku publik dari sang Presiden, tiba-tiba ngibrit dari sang wartawan”, lanjut Rocky.
Rocky juga turut berpendapat mengenai kejadian yang sedang terjadi pada Partai Demokrat. (Penulis: Muhammad Ibrahim)***
