Sebut Kader Tak Sadar Soal AD ART 2020, Marzuki Alie: Demokrasi Disumbat, Hak Asasi Diinjak-Injak

- 14 Maret 2021, 14:43 WIB
Marzuki Alie menceritakan perjalanannya dulu bersama SBY selama membesarkan Partai Demokrat.
Marzuki Alie menceritakan perjalanannya dulu bersama SBY selama membesarkan Partai Demokrat. /Tangkapan layar YouTube.com/Bang MA Official/


GALAJABAR - Mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat sekaligus Ketua Dewan Pembina versi Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang, Marzuki Alie buka suara perihal kekisruhan AD/ART Partai Demokrat.

Melalui Twitter pribadinya @marzukialie_MA ia mengungkapkan bahwa selama ini kader Partai Demokrat tidak menyadari bahwa AD/ART 2020 sudah mengambil kewenangannya.

"Banyak kader tidak menyadari bahwa dengan AD/ART 2020, kewenangan mereka sudah diambil alih oleh Ketum dan Ketua MT (Majelis Tinggi)," ujarnya.

Selain itu kata Marzuki, dengan AD/ART 2020 yang kekuasaan sentral berada di Ketua Umum dan Ketua Majelis Tinggi Partai (MT) artinya setiap saat kader dapat dipecat tanpa melalui proses hukum.

Baca Juga: Positif Hamil Anak Kedua Hingga Lakukan Testpack 3 Kali, Paula Verhoeven: Kiano Tiger Wong Mau Jadi Kakak

"Artinya setiap saat mereka bisa dipecat tanpa melalui proses hukum," lanjutnya.

Marzuki juga mengatakan bahwa dengan keadaan seperti itu, sama dengan demokrasi telah disumbat hingga hak asasi sudah diinjak-injak.

"Demokrasi sudah disumbat, hak azazi kader diinjak-injak. Termasuk DPP bisa dipecat oleh Ketum," tandasnya.

Partai Demokrat kini tengah terbelah antara kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan kubu KLB dimana Ketua Umumnya adalah Moeldoko.

Salah satu hal yang jadi kekisruhan saat ini adalah perihal AD/ART, dimana kubu Moeldoko mengklaim bahwa KLB telah mengembalikan AD/ART kepada ADR 2005 sehingga tatanan termasuk penunjukkan Moeldoko menjadi Ketua Umum menyesuaikan dengan itu.

Halaman:

Editor: Digdo Moedji


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah