Terkait Impor Beras, Yos Nggarang: Musuh Petani Adalah Pejabat Menteri yang Nyari Rente dari Jatah Impor Beras

- 16 Maret 2021, 11:42 WIB
Sekjen Pergerakan Kedaulatan Rakyat (PKR) Yos Nggarang. /Instagram.com/yosnggarang/
Sekjen Pergerakan Kedaulatan Rakyat (PKR) Yos Nggarang. /Instagram.com/yosnggarang/ /
 
GALAJABAR - Sekretaris Jenderal Pergerakan Kedaulatan Rakyat (PKR), Yosef Sampurna Nggarang, buka suara terkait kebijakan pemerintah dalam hal impor beras.


Melalui akun Twitter pribadinya, pria yang akrab disapa Yos Nggarang ini mengatakan, jika cuaca yang tak menentu atau pupuk subsidi yang makin langka karena jatahnya dikurangi bukan musuh yang berbahaya bagi petani.

"Musuh Petani yang paling berbahaya itu bukan cuaca yang tidak menentu, hama, Pupuk subsidi yang makin langka karena jatah pupuk subsidi dikurangi," ujarnya, dikutip Galajabara, Selasa 16 Maret 2021.

 
Yos Nggarang menjelaskan, musuh yang paling berbahaya bagi para petani adalah mereka yang berada dalam pemerintahan Presiden Jokowi.

Baca Juga: Miss Viral Indonesian Idol, Jemimah Tereliminasi Indonesian Idol Komentar Netizen Bikin Sedih

Ia dengan tegas menyebut pejabat menteri yang mencari rente dari jatah impor beras adalah musuh yang sangat berbahaya bagi para petani.

Bukan tanpa alasan, karena pada kenyataanya di saat para petani sedang panen gabah, di sisi lain pejabat menteri malah sibuk mencari untung dari jatah impor beras.

Yos Nggarang juga menegaskan, pejabat menteri yang seperti itu merupakan pejabat yang sadis.

Baca Juga: Benny K Harman Singgung Jokowi Tak Berniat Jadi Presiden 3 Periode: Jika Ditunjuk Apakah Bisa Nolak?

"Pejabat menteri yang mencari rente dari jatah impor beras disaat petani lagi panen gabah. Pejabat demikian, sadis, bukan," tegas Yos Nggarang.

Seperti diketahui, pemerintah melaui Kementerian Perdagangan saat ini tengah berencana untuk mengimpor 1 juta ton beras.

Menurut Menteri Perdangan, Muhammad Lutfi, langkah ini dilakukan untuk menjaga stok beras nasional dan menstabilkan harga. (Penulis: Hari Priyadi)***

Editor: Noval Anwari Faiz

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x