Rocky menilai bahwa adanya relasi politik di belakang ini semua.
“Tentu semua orang ingin agar supaya klub sepak bola kita berkibar di internasional tuh, karena itu memang musti ada uang yang disuntikkan kedalam persepakbolaan nasional tuh, liga Indonesia, macem-macem lah, tetapi sekali lagi ini adalah, di belakang itu ada relasi kekuasaan, relasi politik, jadi bagian itu yang orang soroti tuh, dalam perbandingan dengan Habib Rizieq yang dihina di dalam persidangan dan diperlihatkan bahwa beliau sebetulnya, apa kesalahan beliau, hanya berkerumun, sementara ayah dari seorang pemilik saham baru di Persis itu juga mengumpulkan kerumunan,” lanjut Rocky.
“Publik selalu mencari keadilan sebetulnya, peristiwa bisnis biasa dibelakang orang akan cari kaitannya kenapa, apakah ada persiapan ke 2024 sehingga Erick Thohir sebetulnya tidak investasi ke Persis tapi investasi kepada bapaknya Kaesang (Jokowi). Kan itu logikanya tuh”, ujar Rocky. (Penulis: Muhammad Ibrahim)***