Pemuda Muhammadiyah Mendapat 19 Ribu Hektar Rocky Gerung : Muhammadiyah Dirangkul, FPI Diusir

- 26 Maret 2021, 13:34 WIB
Rocky Gerung
Rocky Gerung /Tangkapan layar kanal YouTube.com/NajwaShihab


GALAJABAR – Kabar pemberian tanah kepada seorang pemuda Muhammadiyah sebesar 19 ribu hektare dari Jokowi menjadi perbincangan hangat saat ini.

Terkait hal ini, pengamat poilitik Rocky Gerung menilai ada yang janggal. Ia bertanya-tanya kenapa negara bisa memberikan lahan kepada rakyat.

Melalui Youtubenya dengan judul “POLITIK BELAH BAMBU. MUHAMMADIYAH COBA DIRANGKUL, FPI DIPUKUL”, Rocky Gerung bersama Hersubeno Arief (Jurnalis Senior) membahas hal ini.

“Ngapain presiden kok bagi-bagi lahan, lahan kan gakboleh dikuasai negara”, ujar Rocky.

Baca Juga: Jelang MotoGP Qatar 2021, Valentino Rossi: Ini Seperti Hari Pertama Masuk Sekolah

Rocky menilai bahwa ada lahan seharusnya memang milik rakyat dan tidak ada keterkaitan antara lahan dan pemuda.

“Lahan harus dimiliki oleh rakyat, oleh mereka yang tidak punya lahan, tapi kalau pemuda dapat lahan itu agak aneh, kan, apa urusannya kepemudaan dengan lahan”, sambung Rocky.

Rocky berpendapat jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan hal ini agar pemuda tidak melangsungkan demo dan adanya politic of exclusionary dan inclusionary.

“Mungkin sekali Pak Jokowi memang menginginkan agar supaya pemuda itu jangan demo dijalan, bajak-bajak sawah aja tuh”, kata Rocky.

Baca Juga: RI Masuki Revolusi 4.0, Panca: Jahe Aja Impor, Gaya-Gayaan Ngomong Revolusi 4.0

“Jadi nih bagian juga dari upaya untuk, kemarin kita bicara tentang politic of exclusionary tuh nah ini politic inclusionary, ada yang di exclude (dikeluarkan, pengecualiaan), ada yang di include (dimasukkan, termasuk).”, lanjut Rocky menjelaskan.

Rocky berpendapat jika pemuda dari golongan FPI dikeluarkan (diusir) sedangkan pemuda Muhammadiyah dimasukkan.

Cara ini dinilai oleh Rocky sebagai cara rezim untuk membelah masyarakat.

“Kalau FPI pemudanya itu di exclude, kalau Muhammadiyah pemudanya di include, dimasukkan, ada yang diusir ada yang dimasukkan, itu sebetulnya cara rezim untuk membelah masyarakat”, menurut Rocky.

“Jadi pemuda sekarang terbelah hanya karena urusan tanah itu, kira-kira begitu”, kata Rocky sambil tertawa.

Baca Juga: KLB Gelar Jumpa Pers di Hambalang, Demokrat AHY: Mereka Frustasi, Upaya Tutupi Rasa Malu

Diketahui bahwa pemuda Muhammadiyah tak hanya mendapat tanah saja. Ketua Pemuda Muhammadiyah juga diangkat menjadi Komisaris di PT Istaka Karya.

Sementara itu Rocky menilai, terjadi perbedaan yang cukup kontras karena senior Muhammadiyah (Abdul Mu’ti) baru-baru ini menolak menjadi Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamen Mendikbud).

“Itu ajaibnya tuh, anak muda mustinya diluar kekuasaan, justru seniornya (yang mendapat) kekuasaan tuh, jadi kan, kita mau coba cerna soal ini, dapat tanah, terus dijadiin komisaris, iya itu artinya jadi tim sukses kan”, Rocky menjelaskan.***

Editor: Digdo Moedji


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah