Konflik AHY dan Moeldoko Kian Memanas, Irwan Fecho: Ini Mirip Ideologi Fasis

- 30 Maret 2021, 15:45 WIB
Anggota DPR RI F-Demokrat Irwan Fecho. / /Instagram/@irwanfecho
Anggota DPR RI F-Demokrat Irwan Fecho. / /Instagram/@irwanfecho /

GALAJABAR - Konflik antara Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko tampaknya kembali memanas.

Hal tersebut dapat dilihat dengan tindakan keduanya yang saling lempar argumen perihal ideologi yang dianut keduanya.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat kubu AHY, Irwan Fecho menyebut bahwa tudingan Moeldoko terkait ideologi partainya terkesan mirip dengan pola pikir ideologi fasis.

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 30 Maret 2021: Dewa Murka Setelah Tahu Alya Ambil Data Perusahaan

Menurutnya, ideologi fasis dapat mengonstruksikan musuh dalam kerangka konspirasi atau ideologi lain.

Selain itu, ideologi ini juga dapat menghancurkan Partai Demokrat secara halus, yakni dengan cara mengonstruksi sistem demokrasi di Partai Demokrat.

Irwan mengungkapkan bahwa gejala tersebut dapat terlihat di partainya jika muncul tanda-tanda seperti adanya pergeseran demokrasi atau pertarungan ideologi.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 30 Maret 2021: Pertanyaan Aldebaran Membuat Elsa Tidak Mampu Berkutik Lagi

“Tuduhan Moeldoko pada Demokrat itu mirip sekali dengan pola pikir Fasis. Fasis itu mengkonstruksikan musuh dlm kerangka konspirasi atau ideologi lain. Tujuannya satu bagaimana bisa menghancurkan Demokrat, di mana PD dikonstruksikan ada pergeseran demokrasi atau pertarungan  ideologi,” tulis Irwan Fecho yang dikutip Galamedia dari akun Twitter pribadinya @irwan_fecho, 30 Maret 2021.

Sebelumnya, Moeldoko telah menyebutkan, adanya tarikan ideologis di Partai Demokrat yang membuat dirinya menerima tawaran untuk menjadi ketum.

“Ada kecenderungan tarikan ideologis juga terlihat di tubuh Partai Demokrat. Jadi ini bukan sekedar menyelamatkan Demokrat, tapi juga menyelamatkan bangsa dan negara. Itu semua berujung pada keputusan saya menerima permintaan untuk memimpin Demokrat,” ungkap Moeldoko melalui akun Instagram pribadinya @dr_Moeldoko.

Baca Juga: Simak Yuk, Ternyata Inilah Perbedaan Terbesar 5G dengan Generasi Sebelumnya

Menanggapi hal tersebut, AHY menegaskan bahwa Partai Demokrat hingga saat ini masih menganut ideologi Pancasila dengan menjunjung tinggi kebhinekaan atau pluralisme yang merupakan suatu hal yang bersifat final yang tidak dapat diganggu gugat.

Bila yang diartikan Moeldoko itu ialah ideologi radikalisme, AHY menampik jika ideologi tersebut tumbuh dan berkembang di partainya.

Kemudian, AHY bertanya balik  kepada Moeldoko perihal ideologi apa yang sesungguhnya diyakini oleh eks panglima TNI itu.

Baca Juga: 4 Ledakan Kilang Minyak Terbesar di Dunia, Salah Satunya Didokumentasikan Melalui Film

“Kami patut bertanya, apa ideologi yang dianut KSP Moeldoko? Apakah ideologi yang sifatnya memecah belah melalui fitnah keji yang tidak bertanggung jawab? Tolong dijawab!” ujar AHY. (Penulis: Dharma Anggara)***

Editor: Noval Anwari Faiz

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x