Rocky Gerung Soal Terorisme: Harusnya Ada Badan Nasional Penanggulangan Buzzerisme dan Dunguisme

- 31 Maret 2021, 23:11 WIB
Rocky Gerung sebut buzzer dan kedunguan lebih berbahaya dari terorisme.
Rocky Gerung sebut buzzer dan kedunguan lebih berbahaya dari terorisme. /Youtube Rocky Gerung Official/

GALAJAJBAR – Pasca aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, publik terus disuguhkan dengan rentetan aksi penangkapan, penggerebakan, dan penyerangan teroris dalam beberapa hari ini.

Banyak masyarakat sudah tidak percaya dengan isu terorisme dan menyakini bahwa islam sudah menjadi sasaran akhir sebagai agama yang dicap radikal.

Pengamat politik Rocky Gerung bahkan menyebutkan bahwa buzzer dan kedunguan jauh lebih berbahaya dari radikalisme, terorisme, maupun komunisme.

Baca Juga: Blunder Jaksa Kasus HRS, Kutip Hadis Malah Untungkan Terdakwa, Pakar Hukum: Hadis Jaksa Kuatkan HRS

Dia pun menyinggung soal Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang sudah berdiri menangani teroris.

Namun, Rocky Gerung mempertanyakan tidak adanya badan serupa untuk menanggulangi buzzer dan kedunguan dalam Youtube Rocky Gerung Official, 31 Maret 2021.

“Tapi tidak ada Badan Nasional Penanggulangan Buzzerisme, kan nggak ada tuh, jadi buzzernya beroperasi terus. Nggak ada Badan Nasional Penanggulangan Kedunguan, juga nggak ada,” katanya.

Baginya, buzzer dan kedunguan jauh lebih berbahaya karena jelas nyata sudah mengancam bangsa.

Baca Juga: Hasil Penggeledahan Densus 88 di Cangkuang, Ditemukan Panah hingga Ketepel

“Padahal dua soal itu yang paling membahayakan bangsa ini. Buzzerisme dan Dongokrasi tuh, kedunguan yang menyelinap,” tutur Rocky Gerung sambil menyebut itu adalah omelan dirinya.

Kemudian, Rocky Gerung menanggapi soal atribut FPI yang dijadikan barang bukti oleh Densus 88 saat penggeberekan rumah yang dianggap tersangka teroris.

“Orang jadi mempersoalkan, itu poster yang mana. Kan FPI udah dibubarin. Berarti nanti bakal ada Perpres baru, pembubaran poster. Ini pikirannya gimana gitu, pembubaran poster Habib Rizieq,” katanya.

Baca Juga: Polisi Tangkap Pelaku Kejahatan Rasial di New York

Dalam penjelasan tersebut, Rocky Gerung menyebut bahwa pemerintah tidak punya kemampuan untuk menciptakan perdamaian.

Baginya, penguasa sengaja menciptakan stigma negatif terhadap islam, ormas islam, dan tokoh ulama tertentu.

“Ini keadaan yang bakal berlanjut, bersamaan dengan sidangnya Habib Rizieq. Jadi orang tetap hubungkan bahwa stigma itu dimaksudkan untuk memungkinkan Habib Rizieq dijerat oleh delik,” ucap Rocky Gerung.

Baca Juga: Lolos ke Perempat Final Piala Menpora 2021, PSM Langsung Evaluasi

Selain itu, dia pun menyebutkan bahwa berbagai isu ini terjadi karena pemerintah tidak mau menerima perbedaan di luar kehendak dan kepentingannya.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah