Ramadhan 1 Pekan Lagi, Menag Gus Yaqut Izinkan Sholat Tarawih dan Idul Fitri Berjamaah

- 6 April 2021, 11:20 WIB
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. /Instagram.com/@gusyaqut

GALAJABAR – Di tengah kondisi yang masih dilanda pandemi Covid-19, kali ini sikap Kementerian Agama berbeda dengan Ramadhan tahun lalu.

Menteri Agama Yaqut Cholil Quomas telah mengizinkan umat islam melaksanakan sholat tarawih dan Idul Fitri 1442 H dilaksanakan berjamaah.

Keputusan tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) Kemenag Nomor 3 Tahun 2021 yang diterbitkan pada Senin, 5 April 2021.

Dalam SE itu, disebutkan bahwa pelaksanaan sholat tarawih dan Idul Fitri dibatasi dengan kapasitas 50 persen dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat.

Baca Juga: Gandeng Aeria Group, RSB Sartika Asih Bandung Mengoperasikan Fasilitas Limbah Medis B3 On-Site

“Sholat Idul Fitri 1 Syawal 1442 H/2021 M dapat dilaksanakan di masjid atau di lapangan terbuka dengan memperhatikan protokol kesehatan secara ketat,” bunyi SE tersebut.

Namun perizinan ini tidak serta-merta akan terus berlaku permanen, melainkan tergantung perkembangan kondisi Covid-19.

“Kecuali jika perkembangan Covid-19 mengalami peningkatan berdasarkan pengumuman Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 untuk seluruh wilayah negeri,” lanjut keterangan tersebut.

Selain sholat tarawih dan Idul Fitri, SE tersebut menyertakan sholat fardu 5 waktu harus turut dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan.

Baca Juga: Teroris Lagi, Pengamat Ini Minta Rezim Evaluasi Program Deradikalisasi: Bawa ke Pengadilan!

Pelaksanaan sholat witir, membaca Al-Qur’an hingga itikaf di masjid pada 10 hari terakhir Ramadhan, harus diterapkan protokol kesehatan.

“Sholat fardu lima waktu, sholat tarawih dan witir, tadarus Al-Qur’an, dan itikaf dengan pembatasan jumlah kehadiran paling banyak 50 persen dari kapasitas masjid/musholla,” bunyi SE.

Setiap jamaah sholat diharuskan menjaga jarak aman dan membawa perlengkapan sholat masing-masing dari rumah.

“Menerapkan protokol kesehatan secara ketat, menjaga jarak aman satu meter antar jamaah, dan setiap jamaah membawa sajadah/mukena masing-masing,” lanjutnya.

Baca Juga: Pintu ‘Taubat’ Bagi KLB Dibuka, Lubuk Hati AHY Luluh: Kami Maafkan, Tapi Tak Bisa Melupakan

Untuk acara pengajian, ceramah, tausiyah, kultum Ramadhan dan kuliah Subuh tetap boleh dilaksanakan, namun durasinya dibatasi maksimal selama 15 menit.

Selain itu, peringatan Nuzulul Qur’an yang diselenggarakan di masjid/musholla tetap dibatasi hanya 50 persen jumlah kehadiran peserta.

Menag Yaqut pun menjelaskan bahwa SE tersebut sebagai panduan melaksanakan ibadah sepanjang bulan Ramadhan 1442 H.

“Sekaligus untuk mencegah, mengurangi penyebaran, dan melindungi masyarakat dari risiko Covid-19,” tuturnya di Jakarta, 5 April 2021.***

Area lampiran

Editor: Digdo Moedji


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah