Network
GALAJABAR - Kementerian Agama akan melakukan pemantauan hilal untuk menentukan awal Bulan Ramadan 1442 Hijriah pada 12 April 2021. Kemenag menetapkan 86 titik di 34 provinsi sebagai lokasi pemantauan posisi bulan sabit tersebut.
Dikutip dari siaran pes Kemenag, Kamis, 8 April 2021, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementeraian Agama, Kamaruddin Amin menyatakan, lokasi pemantauan paling banyak berada di Jawa Timur yang mencapai 25 titik disusul Jawa Barat dengan 8 titik.
Baca Juga: BNPB Rilis Jumlah Korban Meninggal di NTT Mencapai 163 Orang
Kamaruddin menjelaskan, hasil pengamatan hilal atau rukyat hilal dan data hisab posisi hilal awal Ramadan akan dimusyawarahkan dalam sidang isbat untuk menentukan awal bulan Ramadan.
"Isbat awal Ramadan dilaksanakan 12 April, bertepatan 29 Syakban 1442 H. Sidang akan berlangsung di Auditorium H.M. Rasjidi Kementerian Agama RI," katanya seperti dilansir Antara, Kamis, 8 April 2021.
Baca Juga: Saat Borneo FC Lakukan Evaluasi, Diego Michiels Beri Kabar Mengejutkan
Sidang isbat sendiri akan dilaksanakan secara daring dan luring. Sidang isbat awal Ramadan akan dihadiri oleh perwakilan Komisi VIII DPR, Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, Badan Informasi Geospasial, Bosscha Institut Teknologi Bandung, Planetarium, pejabat Kementerian Agama, serta Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama.
Ahli falak dari organisasi Islam serta perwakilan organisasi Islam seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan Al Washliyah juga dijadwalkan menghadiri sidang isbat.
Baca Juga: Cegah Mudik Warga Mudik Lebaran, Dishub Jabar Awasi Ketat Jalur Tikus
"Ada 29 Duta Besar negara sahabat yang diundang. Kami berharap ada di antara mereka yang bisa hadir secara langsung dalam proses sidang," kata Kamaruddin.
