BuzzerRP sendiri merupakan sebutan untuk orang-orang yang rela dibayar untuk mempropagandakan suara-suara politik di media sosial.
Saat ini marak sekali buzzer-buzzer di media sosial, khususnya Facebook, Twitter, dan Instagram.
Dalam pekerjaannya mereka tak hanya mempropagandakan suara-suara yang diinstruksikan atasannya, akan tetapi juga turut menyerang dengan opini-opini mereka.
Baca Juga: Negara Maju Ini Harus Mengucapkan Terimakasih Kepada Indonesia, Mengapa?
Biasanya mereka menyerang dalam kolom komentar media sosial untuk mendebat ketika ada berita yang berlawanan dengan pandangan politiknya.
Bahkan tak hanya masyarakat biasa yang disasarnya dalam mendebat apa yang di tentangnya, namun mereka juga kerap kali berani meneror orang-orang ternama seperti kaum intelektual.
Haris Pertama mengungkapkan bahwa saat ini banyak dari kaum intelektual yang ketakutan karena merasa diteror oleh BuzzerRP.
Baca Juga: Jelang Ramadan, Polsek Baleendah Razia Ratusan Botol Miras
Namun dirinya tidak menyebutkan siapa saja orang-orang intelektual itu yang mendapatkan serangan teror dari para BuzzerRP.
Hal itu disampaikan Haris Pertama melalui akun Twitter pribadinya, Jumat 9 April 2021.
"Banyak kaum intelektual yang ketakutan, ngeri dan merasa di TEROR sama mereka," ujarnya, dikutip galajabar, Jumat 9 April 2021.
Atas maraknya BuzzerRP yang melancarkan aksinya sampai meneror para kaum intelektual itu, Haris Pertama memberikan pandangannya untuk penyebutan BuzzerRP.
Baca Juga: Piala Menpora 2021, PSM Makassar Pastikan Tiket Semifinal, Menang Adu Penalti Atas PSIS Semarang
"BuzzerRP juga bisa dikategorikan kelompok RADIKAL dan TERORIS," katanya.
Untuk diketahui para BuzzerRP itu sudah banyak yang tertangkap oleh pihak kepolisian, namun tetap saja mereka masih berani untuk melancarkan aksi-aksinya.***