Rezim Jokowi Sudah Jauh dari Nawacita, Mardani: Menunjukkan Lemahnya Pemerintah

- 16 April 2021, 17:59 WIB
Mardani Ali Sera
Mardani Ali Sera /Instagram Mardani Ali Sera/

GALAJABAR– Politisi PKS, Mardani Ali Sera mengaku kecewa dengan keputusan pemerintah di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pembubaran Kementerian Riset dan Teknologi / Badan Riset Inovasi Nasional (Kemenristek / BRIN).

Mardani Ali Sera menyebut, hal tersebut telah menunjukkan lemahnya visi rezim Jokowi dalam hal riset dan inovasi dalam pembangunan bangsa Indonesia.

“Bismillah,bubarnya Kemenristek, Badan Riset & Inovasi-Nasional (BRIN) yang jadi badan otonom menunjukkan lemahnya visi pemerintah tentang peran riset dan inovasi dalam pembangunan,” tulis Mardani Ali Sera yang dikutip dari akun Twitter pribadinya, @MardaniAliSera, Jumat 16 April 2021.

Baca Juga: #5MenitAja Boy Wiliiam, Raisa : Untung Hamish Ganteng Soalnya Anak Gue Mirip Hamish!

Menurutnya, hal tersebut juga telah menunjukkan bahwa rezim Jokowi kini kian jauh dari Nawacita dan visi Indonesia Emas 2045.

Mardani Ali Sera menilai bahwa riset dan inovasi merupakan 2 komponen yang menjadi syarat utama dari program Indonesia Emas 2045.

“Kian jauh mewujudkan Indonesia maju melalui Nawacita dan visi Indonesia 2045 karena riset&inovasi merupakan syarat utama,” ungkapnya.

Baca Juga: Kesal dengan Uang Prajurit TNI dan Polri Dikorupsi, Ricky Kurniawan: Tega Sekali!

Mardani Ali Sera mengungkapkan bahwa keputusan ini tidak hanya menjadi kekecewaan dirinya, melainkan sudah menjadi kekecewaan publik khususnya masyarakat yang memahami riset dan inovasi dalam pembangunan.

“Keputusan ini tentu menimbulkan kekecewaan, terutama dari kalangan masyarakat yg paham peran riset dan inovasi dalam pembangunan,” tuturnya.

Menurutnya, keputusan tersebut menimbulkan konsekuensi dan implikasi yang kurang baik sehingga rezim Jokowi harus segera memikirkan 2 komponen tersebut.

Baca Juga: Ngatiyana Klaim Penyaluran BOS di Kota Cimahi Selalu Memperhatikan Mekasisme

Selain itu, Mardani Ali Sera juga mengungkapkan terdapat beberapa masalah yang harus segera diselesaikan oleh rezim Jokowi.

“Nasi sudah menjadi bubur, konsekuensi dan implikasi dari keputusan tsb mesti segera dipikirkan. Ada beberapa pesan setidaknya,”

Salah satunya adalah terkait penyusunan kebijakan yang menjadi ujung tombak pembangunan untuk infrasruktur vaksin Merah Putih, vaksin Nusantara, roadmap kendaraan listrik, dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Sisa Kuota Belajar Masih Menggunung? Simak Cara Ubah Kuota Belajjar jadi Kuota Utama, Cukup 1 Aplikasi!

Menurutnya, kebijakan tersebut harus segera dirumuskan. Oleh karena itu Mardani Ali Sera meminta Rezim Jokowi untuk tidak setengah-setengah dalam mengerjakan hal tersebut.

“Salah satu hal yang mesti dituntaskan, menyusun kebijakan untuk mengokestrasi risetdan inovasi sebagai ujung tombak pembangunan. Ada infrastruktur, vaksin Merah-Putih dan Nusantara, roadmap kendaraan bermotor listrik dan lain-lain. Strategi dirumuskan, jangan setengah-setengah karena kita sedang tidak ‘kejar tayang’,” ungkap Mardani Ali Sera.

 Mardani Ali Sera mengaku sebenarnya hal tersebut pernah diingatkan sebelumnya karena dirinya takut jika infrastruktur tersebut berjalan tidak sesuai harapan.

Baca Juga: Isu Nadiem Makarim Bakal di Reshuffle, Ketua KNPI: Inilah Akibat Lulusan Luar Negeri, Gak Ngerti Pancasila!

“Mesti diingatkan sejak awal, karena kita tak ingin pendidikan, ristek sampai inovasi berjalan seadanya atau bahkan berantakan,” tuturnya.

Tentunya, hal tersebut menjadi tugas berat bagi Kemendikbud-Ristek. Menurutnya, mereka harus senantiasa memperhatikan permasalahan tersebut dari hulu hingga ke hilir.

“Mengingat tugas berat menanti Kemendikbud-Ristek yang memiliki tanggung jawab dari hulu (pendidikan usia dini,dasar,menengah) sampai ke hilir (vokasi,pendidikan tinggi,riset,teknologi,inovasi),” ungkapnya.

Baca Juga: PLN UID Jawa Barat Siagakan 4.236 Personel Selama Ramadan

Oleh karena itu, Mardani Ali Sera menegaskan bahwa pembubaran Kemenristek / BRIN harus senantiasa diikuti dengan redefinisi riset dan teknologi yang inovatif agar dapat ditemukan alat ukur baru.

Selain itu, Mardani Ali Sera meminta kepada rezim Jokowi untuk turut melibatkan swasta yang tentunya dengan koridor yang ketat.

“Pembubaran BRIN mesti diikuti dengan redefinisi Ristek nan inovatif. Harus ada alat ukur baru dalam spirit ristek kita, karena ristek adalah jiwa negara yang ingin maju. Tanpanya, kita akan semakin terpuruk karena minim temuan dan inovasi. Swasta juga perlu dilibatkan dalam hal ini degan koridor yang ketat,” tukasnya. ***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x