Menyayat Hati, Awak KRI Nanggala-402 Beri Pesan Pada sang Istri: Saat Suami Tugas, Anggap Saja Sudah Mati

- 27 April 2021, 12:45 WIB
Salah satu korban KRI Nanggala 402, Serda Setyo Wawan sempat bilang anggap dirinya mati apabila sedang bertugas.
Salah satu korban KRI Nanggala 402, Serda Setyo Wawan sempat bilang anggap dirinya mati apabila sedang bertugas. /Instagram @tante_rempong

GALAJABAR - Baru-baru ini, rekaman lawas salah satu awak Kapal Selam KRI Nanggala 402 kembali viral di media sosial.

Video berdurasi hampir dua menit tersebut memperlihatkan Serda Setyo Wawan yang memberikan pesan mengharukan bagi anak istrinya.

Saat itu, Serda Setyo Wawan diwawancarai oleh stasiun televisi Trans 7 pada acara Kesatria di tahun 2019. Setyo saat itu masih berpangkat kopda.

Baca Juga: Gendong Bayi Prajurit KRI Nanggala 402, Tangis Gubernur Jatim Pecah: Baru 18 Hari Sudah Ditinggal Sang Ayah

Dalam wawancara itu, Setyo mengatakan bahwa tentara yang sedang bertugas menyelam anggap saja sudah mati. Pesan itu diberikannya kepada sang istri.

"Saya akan sampaikan ke istri dan anak saya nanti, di saat suamimu berangkat tugas melaksanakan operasi kapal selam, kamu anggap suamimu itu sudah mati," ujar Serda Setyo dilansir Galajabar melalui kanal YouTube Trans 7 Official, Selasa, 27 April 2021.

Setyo yang merupakan salah satu awak KRI Nanggala 402 juga mengatakan jika dirinya sedang menyelam panjatkanlah doa agar selalu diberi keselamatan.

Baca Juga: Eks Member AOA, Kwon Mina Kembali Lakukan Percobaan Bunuh Diri Karena Hal Ini

"Berdoa aja sama Allah SWT supaya suamimu ini selalu diberikan keselamatan, kemudahan, kelancaran," tambahnya.

Setyo menyampaikan pesan khusus bagi sang ayah karena dirinya sudah melunasi janji menjadi prajurit TNI Angkatan Laut.

"Bapak, saya sudah memenuhi janji saya. Sekarang saya sudah menjadi prajurit brevet Angkatan Laut," kata Setyo.

Baca Juga: Jangan Lupa Zakat Fitrah, Ini 8 Golongan Orang yang Berhak Menerimanya

Dalam wawancara itu juga, Setyo sedikit menggambarkan keadaan di dalam kapal selam yang sempit.

"Kita tidur enggak bisa, kadang tidur pun harus duduk karena terbatas tempatnya. Lorongnya pun kecil, untuk dilewati dua orang saja harus bergantian," ujarnya.

Setyo mengaku sempat jenuh jika berada di kapal selam karena tak ada cukup ruang untuk bergerak serta selalu bertemu dengan orang yang sama.

Baca Juga: Dua Hari Dilantik, Bupati Bandung Dadang Supriatna Blusukan dan Sahur Bersama Warga Jompo di Cicalengka

"Ketemu lagi ketemu lagi. Tapi lama-lama ya jadi bercandaan, akhirnya malah membikin kekeluargaan itu menjadi lebih erat," tutupnya. (Penulis: Annisa Nur Fadillah)***

Editor: Noval Anwari Faiz

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah