Dulu Terlalu Banyak Pujian dan Tepuk Tangan, Fahri Hamzah Minta KPK Diberi Kepercayaan Memperbaiki Diri

- 5 Mei 2021, 12:25 WIB
Fahri Hamzah menyinggung soal hukum besi sejara, di mana ia menyebut pengkritik KPK sekarang sangat banyak, dibandingkan dulu.*
Fahri Hamzah menyinggung soal hukum besi sejara, di mana ia menyebut pengkritik KPK sekarang sangat banyak, dibandingkan dulu.* //Tangkapan layar Twitter @FahriHamzah



GALAJABAR - Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah turut berkomentar terkait polemik yang saat ini sedang melanda Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

KPK kembali menjadi sorotan usai beredarnya informasi puluhan pegawainya, termasuk penyidik senior Novel Baswedan, terancam dipecat gara-gara tidak lulus tes wawasan kebangsaan (TWK).

Banyak pihak yang menyayangkan dan menganggap informasi ini merupakan bagian dari agenda besar pelemahan KPK.

Baca Juga: Akui Heran Ada Pertanyaan Soal Doa Qunut di Tes TWK KPK, Gus Umar: Apa Hubungannya? Gak Gitu Juga Kali...

Belum lagi, pada Selasa, 4, Mei 2021 kemarin, uji materiil terhadap UU KPK telah resmi ditolak oleh Mahkamah Konstitusi (MK).

Namun, pandangan berbeda justru datang dari Fahri Hamzah. Eks Wakil Ketua DPR itu menyebut bahwa saat ini KPK perlu diberi kesempatan dan kepercayaan untuk memperbaiki diri.

"Sekarang kita beri kepercayaan kepada KPK untuk memperbaiki diri," tulis Fahri Hamzah melalui Twitter pribadinya dikutip Galajabar, Rabu, 5 Mei 2021.

Baca Juga: Refly Harun: Novel Baswedan Dilihat Sebagai Arus Radikalisme dan Diperlakukan Tak Adil!

Fahri Hamzah mengatakan bahwa perbaikan diri itu tidak dapat dilakukan oleh KPK sebelumnya lantaran terlalu banyak mendapat pujian dan tepuk tangan.

Selain itu, ia mengaku percaya bahwa KPK bakal melewati masa penting seperti yang terjadi sekarang ini dan akhirnya akan menjadi bagian dari sistem integritas nasional.

"Dulu mereka tidak ada istilah memperbaiki diri karena terlalu banyak pujian dan tepuk tangan," katanya.

Baca Juga: Tak Mudik, Beckham Pilih Tambah Menu Latihan

"Saya percaya KPK akan melalui masa penting ini untuk menjadi bagian dari Sistem Integritas Nasional," pungkasnya.

Sebelumnya, menyusul informasi pemecatan terhadap Novel Baswedan ini, kritik dan tanggapan sudah bermunculan dari berbagai pihak dan aktivis anti korupsi.

Eks Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto misalnya yang menilai  kini KPK sedang mengalami pembusukan dan orang-orang yang menegakkan marwah KPk justru dihabisi.

Baca Juga: Simak Jadwal Imsakiyah, Buka Puasa & Waktu Shalat di Wilayah Jabodetabek untuk Rabu 5 Mei 2021

"Pembusukan di KPK makin degil dan bengis. Insan terbaik di KPK tengah disingkirkan. Mereka yang terbukti menegakkan marwah KPK dihabisi. Padahal ada belasan kasus mega korupsi yang sedang diperiksa mereka, mulai dari Bansos, Pimpinan DPR penyidik dan unsur Pimpinan KPK sendiri," ujar Bambang Widjojanto. (Penulis: Rizwan Suandi)*** 

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x