BPJS Buka Suara Terkait 279 Juta Data Penduduk RI yang Bocor, Diduga Dijual di Situs Web Gelap

- 21 Mei 2021, 18:08 WIB
data WNI yang bocor merupakan data BPJS
data WNI yang bocor merupakan data BPJS / pixabay/iAmMrRob
GALAJABAR - Sebanyak 279 juta data warga Indonesia diduga bocor dan diperjual-belikan dalam situs web gelap.

Diduga bocornya data tersebut dari kumpulan data milik Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Kepala Humas BPJS Kesehatan M.Iqbal Anas Ma'ruf buka suara terkait hal itu. Hingga kini pihaknya masih berusaha memastikan apakah data tersebut benar milik BPJS Kesehatan atau bukan.

"Saat ini kami sedang melakukan penelusuran lebih lanjut untuk memastikan apakah data tersebut berasal dari BPJS Kesehatan atau bukan," kata Iqbal dalam keterangannya dikutip galajabar pada Jumat, 21 Mei 2021.
 
Baca Juga: Setuju Gencatan Senjata, Benjamin Netanyahu Mendapat Berbagai Kritikan Tajam : Memalukan

Lebih lanjut, Iqbal menyebutkan bahwa pihaknya sudah mengerahkan tim khusus untuk menyelidiki hal itu.

"Kami sudah mengerahkan tim khusus untuk sesegera mungkin melacak dan menemukan sumbernya," tambahnya.

Dia juga menyebutkan BPJS Kesehatan selalu mengedepankan tingkat keamanan data para pesertanya.

"Dengan big data kompleks yang tersimpan di server kami, kami memiliki sistem pengamanan data yang ketat dan berlapis sebagai upaya menjamin kerahasiaan termasuk data peserta JKN-KIS," ujarnya.
 
Baca Juga: Sedih Belum Menerima Bantuan PKH? Jangan Khawatir, Segera Daftar Bansos Dana Desa, Bisa Dapat Rp300 Ribu Lho!

Diketahui sebelumnya, sebanyak 279 juta data penduduk Indonesia dijual di situs online dan web gelap.

Hal tersebut mencuat ke publik saat salah satu cuitan akun Twitter @ndagels yang diunggah pada Kamis 20 Mei 2021.

"Hayoloh kenapa ga rame ini data 279 juta penduduk Indonesia bocor dan dijual dan bahkan ada orang yang meninggal, kira-kira dari instansi mana?" cuitnya.
 
Baca Juga: Vaksinasi Dosis 2 untuk PTK, Yayasan Taruna Bakti Siap Hadapi Pembelajaran Tatap Muka

Diduga data tersebut bocor begitu saja dan dapat diakses gratis tanpa ada kata sandi apapun.

Data tersebut mencakup nomor KTP, gaji, nomor telepon, alamat dan email, bahkan data orang yang meninggal juga ada di dalamnya.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x